Dari Harimau sampai Malaikat Maut, ini nih Easter Egg Cerita Rakyat Korea dalam 'KPop Demon Hunters'

MERAHPUTIH.COM — 'KPOP Demon Hunters' membawa daya tarik luar biasa lewat animasi aksi-komedi supernatural. Tidak hanya hadir di layar dan lewat soundtrack-nya, tetapi juga merambah ke dunia seni tradisional dan cerita rakyat Korea yang menghidupkan visual unik film ini.

Dari hewan pendamping yang ikonis hingga gaya Saja Boys yang terinspirasi malaikat maut. Buat kamu nih yang belum move on dari film animasi hit Netflix ini, berikut easter eggs yang berakar dari budaya Korea dalam KPop Demon Hunters.

1. Harimau dan Gagak

Tanpa diragukan lagi, pencuri perhatian utama dalam film ini ialah pasangan yang tak biasa: seekor harimau yang terlihat konyol dan gagak licik yang menjadi temannya.

Pasangan ganjil ini mungkin tampak acak pada awalnya, tetapi sebenarnya merujuk pada seni rakyat Korea dan lukisan bergenre minhwa.

Minhwa berkembang pada masa akhir Dinasti Joseon (1392–1910). Genre lukisan ini menjauh dari konvensi lukisan istana yang penuh aturan. Minhwa menampilkan pesona yang mentah dan spontan. Dipenuhi dengan detail imajinatif dan sering kali jenaka, karya-karya ini mencerminkan imajinasi serta humor masyarakat biasa.

Salah satu motif yang berulang yakni hojakdo atau jakhodo: lukisan harimau dan burung magpie yang bertengger di pohon pinus.

Dalam lukisan ini, harimau bukanlah predator menakutkan, melainkan makhluk kikuk. Dengan mata melotot, mulut menganga, dan lidah terjulur, hewan ini menjadi karikatur dari kaum aristokrat yangban. Sebaliknya, burung magpie yang cerdas dan lincah melambangkan rakyat jelata.

Secara tradisional, harimau dipandang sebagai penjaga dari roh jahat, dan magpie sebagai pembawa kabar baik. Namun, dalam minhwa, keduanya diberi sentuhan satire, menjadi sindiran lucu terhadap kalangan berkuasa.

Jadi ketika burung magpie dalam film Netflix ini memakai topi sarjana kecil atau gat, yang seperti kata Jinu, ‘topi itu dibuat untuk harimau, tapi burungnya terus memakainya', itu terasa seperti penghormatan penuh kasih terhadap lelucon visual klasik.

Baca juga:

Promosi Tipis-Tipis, ‘KPop Demon Hunters’ Hadirkan Budaya Korea ke Layar Global

2. Saja Boys dan ‘Jeoseung Saja’

Dalam film, Saja Boys dikisahkan merupakan boy band terpopuler di dunia pada siang hari dan berubah menjadi iblis pada malam hari. Rupanya, nama grup dan alter ego supranatural mereka terinspirasi oleh jeoseung saja, malaikat maut dalam versi budaya Korea.

Sebagai utusan akhirat yang suram dan penuh tanggung jawab, jeoseung saja bertugas membimbing arwah menuju alam baka, di bawah perintah birokratis Raja Yeomna, penguasa dunia bawah.

Penampilan mereka telah berubah seiring waktu, tetapi citra paling abadi dari mereka dipopulerkan serial antologi KBS Korean Ghost Stories yang tayang selama era 1970-an hingga 1980-an. Penampilan mereka klasik: mengenakan hanbok hitam dan gat.

Dalam budaya pop masa kini, mereka kadang meninggalkan jubah dan mengenakan setelan jas elegan berwarna hitam, seperti yang terlihat dalam drama Guardian: The Lonely and Great God (2016) dan Tomorrow (2022).

3. Irworobongdo

Saat girl group Huntrix membawakan lagu Golden di panggung Idol Awards, latar belakang panggung mereka dihiasi elemen visual yang menyerupai irworobongdo.

Layar lipat ini secara tradisional ditempatkan di belakang takhta raja di aula utama istana Dinasti Joseon dan dalam acara-acara seremonial. Layar ini menggambarkan matahari, bulan, lima puncak gunung bergerigi, dan gugusan pohon pinus.

Lebih daripada sekadar dekorasi mencolok, irworobongdo melambangkan kehadiran raja, menjadi perwujudan visual dari otoritas kerajaan, keteraturan kosmis, dan martabat seorang penguasa.(dwi)

Baca juga:

Sukses Besar, 7 Lagu Soundtrack 'KPop Demon Hunters' Berjaya di Billboard Hot 100