Daop VI Yogyakarta Terus Lakukan Pengecekan Kerusakan Lokomotif Kuno
Sepur Klutuk Jaladara (MP/Win)
Setelah di datangkan ke Kota Solo dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada 17 November lalu, sampai saat ini PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VI Yogyakarta masih melakukan pengecekan terhadap lokomotif kuno.
Saat ini lokomotif kuno buatan Jerman pada tahun 1955 tersebut masih berada di kawasan Stasiun Balapan Solo.
Pejabat Humas PT. KAI Daop VI Yogyakarta Eko Budiyanto menjelaskan, pihaknya tak bisa memastikan sampai kapan pengecekan itu dilakukan.

"Pengecekannya harus detail, sehingga membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Apalagi kan lokomotif ini termasuk benda mati atau sudah lama tak digunakan, buktinya selama di TMII saja hanya sebagai pajangan," jelas Eko kepada Merahputih.com, Selasa (10/1).
Memang, sejak awal kehadiran lokomotif yang pernah dinaiki oleh Presiden pertama Republik Indonesia (RI) Ir. Soekarno ini didatangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, sebagai cadangan keberadaan Sepur Klutuk Jaladara yang sudah dimakan usia.
"Kita tunggu saja, takutnya kalau kita beri deadline malah menggangu proses pengerjaannya. Jadi biar semua komponen diketahui kerusakannya," harap Eko. (Win)
Bagikan
Berita Terkait
Genangan Air di Jalur Semarang Tawang-Alastua, Perjalanan KA Banyubiru Ekspres Dibatalkan
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Long Weekend, 20.230 Penumpang Berangkat dari Daop 6 Yogyakarta
Sambut Long Weekend, KAI Daop 6 Yogyakarta Sediakan 2 KA Tambahan
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
92.956 Penumpang Gunakan Promo Merdeka di Daop 6 Yogyakarta, Hanya Bayar 80 Persen