Danau Tolire, Keindahan Berbalut Kisah Mistis


Danau Tolire, memiliki kisah rakyatnya sendiri. (Foto: indonesia-tourism)
TEPAT di bawah kaki puncak tertinggi Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, menghampar danau indah yang bernama Tolire. Tak hanya bentuknya yang unik, kisah seputar danau ini pun amat unik, bahkan berbau mistis.
Terletak sekitar 10 km dari pusat Kota Ternate, Danau Tolire punya dua perairan, yakni Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil. Di antara keduanya, hanya terpisah jarak sejauh 200 meter. Danau Tolire Besar punya bentuk yang unik, yakni menyerupai loyang raksasa. Luas danau tersebut diperkirakan mencapai 5 hektare dengan kedalaman yang belum terukur hingga kini. Berdasar cerita leluhur, kedalaman danau ini mencapai berpuluh kilometer jauhnya hingga terhubung langsung dengan laut.
Dengan air berwarna cokelat kekuningan, Danau Tolire besar menjadi habitat bagi berbagai ikan air tawar. Meskipun demikian, tak ada warga sekitar yang berani menangkap ikan atau hanya sekadar mandi di danau indah tersebut. Pasalnya, ada ceirita mistis seputar penunggu danau tersebut.

Kisah pilu dan buaya siluman
Di balik keberadaan dua Danau Tolire, ternyata tersimpan sebuah kisah pilu yang hingga kini masih lekat dalam budaya folklore masyarakat setempat.
Kisah tersebut terjadi di sebuah desa di kaki Gunung Gamalama. Tersebutlah sang pemimpin desa yang melakukan hubungan intim dengan anaknya sendiri sehingga sang anak hamil. Hubungan tak patut itu pun diketahui penduduk desa. Akibatnya, ayah dan putrinya tersebut mendapat hukuman sosial dari warga desa. Mereka diusir dari desa tersebut.
Dengan menanggung malu, ayah dan putrinya itu pun pergi dari desa tempat mereka tinggal. Namun, belum juga mereka keluar desa, gempa bumi dahsyat mengguncang. Warga percaya itu merupakan hukuman dari Yang Mahakuasa atas perbuatan ayah dan putrinya tersebut.
Rekahan tanah akibat gempa memunculkan air deras yang menenggelamkan seluruh desa. Genangan air yang berisi seluruh warga desa di kaki Gunung Gamalama tersebut kemudian dikenal dengan Danau Tolire Besar. Dipercaya, danau itu merupakan perwujudan sang ayah.

Sementara itu, putri pemimpin desa pun tak luput dari bencana. Meskipun putri itu sempat melarikan diri ke daerah pesisir, air bah tetap mennenggelamkan tempatnya berpijak. Kini, genangan air tersebut dikenal sebagai Danau Tolire Kecil.
Hingga kini, kisah ini masih hidup bahkan dipercayai. Mayarakat percaya bahwa Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil merupakan penjelmaan ayah dan putri tersebut. Adapun para warga, diyakini, mereka dikutuk menjadi buaya putih. Mereka dipercaya masih menjaga Danau Tolire Besar yang merupakan desa tempat mereka tinggal dahulu. Beberapa warga mengaku banyak wisatawan maupun penduduk lokal yang melihat langsung buaya putih penunggu Danau Tolire Besar.
Adanya kepercayaan akan penjaga danau itu menjadi daya tarik tersendiri bagi wistawan untuk berkunjung. Ditambah lagi ada kepercayaan bahwa tak ada seorang pun yang bisa melempar batu ke tengah danau. Hingga kini memang tidak ada satu pun orang yang mampu melempar batu hingga ke tengah danau. Biasanya, sejauh apa pun lemparannya, batu hanya akan berakhir di pinggir danau atau kembali ke tebing tempat berpijak.
Terlepas dari kisah pilu nan mistis seputar Danau Tolire Besar, objek ini amat sayang untuk dilewatkan saat melawat ke Ternate. Dengan jarak tempuh yang tak terlau jauh dari pusat kota, Danau Tolire bisa kamu capai dalam waktu singkat, hanya 10 menit.
Jika tertarik membuktikan kepercayaan warga, kamu bisa membeli batu kerikil yang dijual di warung warga untuk kamu lempar ke tengah danau. Hal lain yang bisa kamu lakukan ialah menyaksikan indahnya matahari terbenam. Dengan latar birunya lautan dan megahnya Gunung Gamalama, Danau Tolire Besar amat sayang untuk kamu lewatkan.(dwi)