Curhat Guru Aput dan Petani Agus kepada Sandiaga Uno

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 29 November 2018
Curhat Guru Aput dan Petani Agus kepada Sandiaga Uno

Safari politik Sandiaga Uno di Lapangan Loa Ciapus Bogor, Kamis (29/11). (Foto: merahputih.com/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Guru Aput begitu senang mendapatkan kesempatan berbicara dengan Sandiaga Salahudin Uno saat menghadiri acara dialog dengan petani, guru, dan pelaku UMKM di Lapangan Loa Ciapus Bogor, Kamis (29/11).

Para perwakilan ini datang dari Desa Sukaluyu, Ciapus, Ciomas, Sukamakmur, Sukaresmi, Taman sari, Binong, Loah, Sukajaya, Sukamantri, Sukajadi, Pasir Eurih dan Sinar Galih.

Aput mengaku nasibnya sebagai guru honorer sea 16 tahun, harus berjibaku kepala ke bawah dan kaki ke atas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurutnya, pemerintah harus memerhatikan nasib guru seperti dirinya. Puluhan ribu, kata Aput, atau bahkan ratusan ribu honorer dan K2 yang senasib dengannya.

Safari politik Sandiaga Uno di Lapangan Loa Ciapus Bogor, Kamis (29/11). (Foto: merahputih.com/Ponco Sulaksono)

"Kalau bisa, Pak. Jangan umur 35. Batas umur untuk pengangkatan guru menjadi pegawai negeri. Presiden dan wapres aja batasan umurnya minimal 40 tahun, Pak. Tolong, ya, pak perhatikan nasib kami," kata guru Madrasah Uswatun Hasanah yang juga mengaku kondisi sekolah tempatnya mengajar sudah rusak sejak dua tahun lalu.

Lain lagi curhat Agus dari desa Suka Makmur. Menurut Agus, petani sekarang makin sulit untuk bercocok tanam, baik sawah maupun perkebunan, karena debit air dan penguasaan lahan oleh orang-orang kota.

"Air susah sekarang, Pak. Irigasinya nggak bener. Petani jadi susah. Belum lagi lahan-lahannya makin banyak dikuasai orang. Jadi makin susah masuknya. Kami memohon ada perlindungan pada petani, Pak," kata Agus.

Sandi yang lebih banyak mendengar, mengaku akan menindaklanjuti apa yang dikeluhkan Aput dan Agus.

"Sudah pasti, kami Prabowo dan Sandi akan mencari solusi permanen bagi guru guru honorer. Negara dan bangsa yang maju adalah bangsa yang memuliakan guru. Begitu juga demgan petani," katanya.

Sandi menegaskan, bersama Prabowo dan Koalisi Adil-Makmur, meraka akan fokus pada ekonomi. Deregulasi ekonomi yang benar-benar berpihak kepada rakyat kecil dan menengah.

"Insyaallah jika kami diberikan kepercayaan menjadi pelayan masyarakat Indonesia, harga-harga terjangkau dan stabil juga penciptaan dan penyediaan lapangan kerja. Kami ingin melakukan tiga swasembada: Swasembada Pangan, Swasembada Energi, dan Air," tandasnya. (Pon)

Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan