Curah Hujan Tinggi Pemprov DKI Ajak Warga Antisipasi Wabah DBD
Nyamuk Aedes Egypt penyebab demam berdarah (Foto: todayifoundout.com)
MerahPutih.Com - Peningkatan curah hujan di Jakarta sangat berpengaruh terhadap perkembangan nyamuk yang dapat menularkan virus dengeu dan menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD).
Menghindari virus dengue itu Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya guna mengantisipasi munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di ibu kota.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif di Jakarta secara keberlanjutan. Diharapkan juga masyarakat mampu terlibat aktif dalam rangka mewaspadai dan mengantisipasi penyakit DBD di Jakarta.
"Kami harap warga juga ikut berpartisipasi aktif melakukan Pemberantasan Serangan Nyamuk (PSN) agar lingkungan bebas dari jentik nyamuk. Untuk mencegah wabah DBD, warga bisa menguras tampungan air dan memelihara tanaman yang efektif mengusir nyamuk. Atau membuat lavitrap atau perangkap untuk mencegah nyamuk berkembang biak," ujarnya Minggu (20/1).
Widyastuti juga menyerukan warga agar segera memeriksakan diri ke Puskesmas maupun rumah sakit jika mengalami demam tinggi lima hingga tujuh hari.
"Kami sudah imbau rumah sakit dan puskesmas untuk menyiapkan SDM dan sarana penunjang," tuturnya.
Ia pun memaparkan, kasus DBD Jakarta dari Januari hingga 31 Desember 2018 tercatat 2.947 kasus DBD Insidence Rate (IR) 28,15/100.000 penduduk dengan 2 kematian Case Fatality Rate (CFR) 0,07 persen.
Pada 2018 diketahui wilayah yang memiliki IR tertinggi di Jakarta adalah Kepulaun Seribu, yakni 41,4/100.000 penduduk, disusul Jakarta Barat sebesar 37,0/100.000penduduk.
Pada tahun 2017 dilaporkan 3.362 kasus dengan IR sebesar 32,41/100.000 penduduk dan 1 kematian CFR 0,03 persen. Kemudian pada tahun 2016 tercatat 20.432 dengan dengan IR 198,80/100.000 penduduk dan 14 kematian CFR= 0,07 persen.
DBD merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue yang menginfeksi bagian tubuh dan sistem peredaran darah manusia, serta ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepti atau Albopictus Betina yang terinfeksi.
Gejala DBD biasanya diawali dengan demam, nyeri otot dan sendi, terdapat bintik/ruam merah di kulit disertai mual dan nyeri ulu hati. Pada kasus yang parah dapat terjadi pendarahan dan syok yang membahayakan nyawa.(Asp)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Sejumlah Maskapai Internasional Antre Mendarat di Bandara NYIA
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Prakiraan Cuaca BMKG Jakarta Minggu (7/12): Hujan Sore Hingga Malam Hari
Pemprov DKI Mulai Besok Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Besar-besaran Sampai 10 November 2025
Prakiraan Cuaca Hari Ini, 28 Oktober 2025: Jakarta Mendadak Berubah Menjadi 'Kota Petir' di Siang Hari
Pemprov DKI Minta Warga Waspada Pohon Tumbang di Musim Hujan, sudah Ada Korban
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 25 September 2025: Jangan Lupa Bawa Payung! Jaksel dan Jaktim Diguyur Hujan Siang dan Malam
Mayoritas Wilayah Indonesia Bakal Berawan Hingga Berawan pada Senin (22/9)
Mayoritas Wilayah Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan Hingga Sedang pada Senin (15/9)
Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah
Cuaca Jakarta Selasa (12/8): Berawan Hingga Hujan Ringan, Ini Peringatan dari BMKG
Cuaca Jakarta Senin (11/8): Cerah hingga Hujan Sedang, Ini Peringatan dari BMKG