Cloudburst Teriakkan Kekacauan di Langit Cerah Lewat Album 'Clear Blue Sky'


Cloudburst lepas album terbaru 'Clear Blue Sky'. (foto: dok/Lawless)
MerahPutih.com - Langit Yogyakarta kembali bergetar, kali ini oleh gebrakan baru dari unit chaotic hardcore, Cloudburst, yang merilis album penuh bertajuk Clear Blue Sky.
Album ini hadir sebagai penanda fase baru dalam eksplorasi musikal band yang dikenal dengan karakter suara liar, mentah, dan penuh amarah.
Sejak dentuman pertama, Clear Blue Sky membuka ruang bagi pengalaman sonik yang tak hanya menghantam, tapi juga mengaduk emosi dan memancing refleksi.
Tak lagi hanya menyalak dengan nada agresif, Cloudburst menunjukkan kematangan dalam meracik kekacauan menjadi komposisi yang presisi.
Suara drum yang meledak-ledak, riff gitar tajam dan berlapis, serta teriakan vokal penuh tekanan berpadu dalam sebuah lanskap bunyi yang tak ramah namun jujur. Ini adalah bentuk kekacauan yang terukur—emosi yang diledakkan dalam tempo cepat dan dinamis.
Baca juga:
Uniknya, album ini dimastering di Godcity Studios, studio milik Kurt Ballou (gitaris Converge) yang dikenal luas sebagai pusat produksi musik ekstrem dunia.
Proses mastering ditangani oleh Zach Weeks, memberikan karakter akhir pada album ini—mengunci seluruh kekacauan dalam produksi yang tajam, penuh ruang, dan tetap brutal. Hasilnya adalah sebuah rekaman yang padat, bertenaga, namun tetap menyisakan napas untuk menikmati setiap detail distorsi dan disonansi.
"Jadi kami memang punya cita-cita untuk rekaman di Godcity Studios di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Kami tuh udah email-emailan dengan Kurt Ballou di sekitar 2021," ujar sang vokalis Okta.
Baca juga:
Audi Kirana Ungkap Perjuangan People Pleaser lewat Single Terbaru 'All For You'
Album ini seolah dibangun dengan rasa urgensi. Seperti ingin mengatakan sesuatu yang tak bisa ditunda. Judul Clear Blue Sky sendiri menyiratkan kontras—antara ketenangan langit dan hiruk-pikuk jiwa. Sebuah pernyataan bahwa dalam beningnya langit pun bisa tersembunyi badai yang meletup tanpa aba-aba.
Lewat lagu-lagu seperti 964-Pinocchio, Cloudburst membebaskan dirinya dari struktur konvensional. Mereka tak sekadar bermain keras, tapi juga bermain bebas. Ritme yang berubah tiba-tiba, vokal yang seakan berteriak dari dalam ruang sempit, hingga jeda-jeda sunyi yang menggantung di tengah ledakan suara—semuanya dirancang untuk menciptakan pengalaman intens yang terasa mentah dan nyata.
Clear Blue Sky dirilis secara resmi pada 9 April 2025, dalam format digital dan CD. Bagi para pendengar yang tak gentar menghadapi kebisingan dan keresahan, album ini bukan sekadar rilisan musik—melainkan ajakan masuk ke dalam dunia Cloudburst yang penuh kegelisahan, konfrontatif, dan tak pernah kompromi. Sebuah perjalanan sonik di bawah langit yang tak pernah benar-benar tenang. (Far)
Bagikan
Berita Terkait
Yung Kai Hadirkan 11 Lagu Introspektif di Album ‘stay with the ocean, i’ll find you’

White Shoes & The Couples Company Rilis Ulang Album 'Vakansi' dalam Format Vinyl Spesial

Sandrina dan Angga Dermawan Bersatu dalam 'Pelampiasanku', Angkat Kisah Cinta yang Pahit

Lirik Lagu 'Sembuh Kembali' dari Shabrina Leanor, Kisahkan Perjalanan Emosional

Nadin Amizah Ceritakan Komedi Emosional dalam Videoklip Lagu ‘Ah’

Lirik Lagu 'Wild Guess' dari Ruel

Lirik Lengkap 'Stay (If You Wanna Dance)' Milik Myles Smith

Rafi Sudirman Rilis Album Debut “Hari Ini, Esok, dan Selamanya”, Persembahkan Doa Baik Lewat 13 Lagu

Amanda Caesa Tuangkan Konflik Batin Hingga Melawan Cinta Beracun dalam Single Terbaru “Trouble”

Armada Ungkap Rasa Syukur lewat Single Terbaru 'Terima Kasih'
