ChatGPT di Dunia PR, Bermanfaat tapi Jangan Jadi Sumber Pemikiran
Chat GPT, (Foto: Unsplash/Alex Knight)
MerahPutih.com - Teknologi ChatGPT yang mengandalkan kecerdasan buatan (AI) membantu pekerjaan di berbagai bidang. Begitu pula pada Public Relation (PR), ChatGPT dapat memudahkan profesi tersebut untuk menemukan ide strategis.
Lantas, apakah kehadiran ChatGPT dapat mengurangi kreativitas para praktisi PR? Eugenia Siahaan, Direktur Eugenia Communications PR Agency mengatakan bahwa teknologi seperti ChatGPT tentu memberikan manfaat, tetapi fungsinya harus dimanfaatkan dengan bijak.
“Berdamai dengan teknologi dan perkembangannya adalah hal yang tidak bisa kita hindari. Jangan sampai kehadiran ChatGPT membuat para praktisi mengalami tumpul kreativitas,” ujar Eugenia, dalam keterangan resminya.
Menurut perempuan kelahiran Jakarta, 28 September 1968 ini, program ChatGPT sangat membantu praktisi PR dalam bekerja. Ia tidak menampik bahwa praktisi PR terkadang kehabisan ide, sehingga membutuhkan solusi seperti yang dihadirkan oleh ChatGPT, yakni dapat merespons berbagai pertanyaan dengan memberikan berbagai informasi.
Baca juga:
Namun, ia menegaskan bahwa profesi PR tidak dapat tergantikan oleh sebuah mesin. Manusia tetap harus kreatif dalam memunculkan ide-ide baru. "Artinya, ChatGPT hanya berperan untuk membantu, bukan menjadi sumber pemikiran kita," tambahnya.
Selain itu, Eugenia juga menegaskan bahwa ChatGPT belum cukup canggih untuk menghasilkan essay menarik dan relatable sepenuhnya. Ia menilai pemikiran manusia lebih kreatif dibandingkan sebuah teknologi.
Maka dari itu, ia mencontohkan bagaimana cara menggunakan ChatGPT dengan bijak, yakni dengan menjadikannya sebagai 'rekan kerja'. Misalnya saat seorang praktisi PR memiliki sejumlah ide kampanye produk menarik, tetapi kesulitan untuk menemukan padanan kata tepat.
Dalam situasi ini, ChatGPT dapat memberikan sudut pandang, kemudian praktisi PR tetap menjadi sosok nan harus mengembangkannya dengan keterampilan masing-masing.
Baca juga:
“Secara mudah, jadikan teknologi seperti ChatGPT ini seolah seperti rekan kerja kita. Selayaknya rekan kerja, yang kita lakukan adalah brainstorming," tutupnya. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Realme 16 Pro Segera Meluncur, Bawa Lensa Telefoto dan Baterai 7.000mAh
Xiaomi 17 Ultra Paling Cepat Bisa Dipesan Mulai Desember, tak Perlu Menunggu hingga 2026!
Render Samsung Galaxy S26 Series Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan!
Xiaomi 17 Ultra Leica Leitzphone Edition Muncul di GSMA, Ditunggu-tunggu Pencinta Fotografi!
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!