Cerita Keakraban Dua Penyanyi Legendaris Indonesia, Titiek Puspa dan Bing Slamet: Dari Idola Jadi Sahabat

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 11 April 2025
Cerita Keakraban Dua Penyanyi Legendaris Indonesia, Titiek Puspa dan Bing Slamet: Dari Idola Jadi Sahabat

Titiek Puspa dan Bing Slamet ketika tur memperkenalkan irama lenso ke beberapa negara. (Foto: Anefo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Titiek Puspa, penyanyi sekaligus pencipta lagu kenamaan dan legendaris Indonesia, berpulang tadi malam, Kamis (10/4), dalam usia 87 tahun.

Selama hidup, Titiek telah mendedikasikan segalanya untuk pengembangan dunia musik Indonesia.

Titiek mendapat penghargaan Lifetime Achievement Award pada Anugerah Musik Indonesia 2016 sebagai bukti amal bakti dan perannya di dunia musik.

Titiek, perempuan kelahiran Kalimantan Selatan tahun 1937, merintis kariernya dari bawah, sejak masa kanak-kanak. Ia sempat bercita-cita jadi guru saat itu.

Namun, setelah memenangi beberapa lomba menyanyi kanak-kanak, Titiek memutuskan menekuni seni musik.

Peralihan jalan ini juga didukung oleh kegemaran Titiek mendengarkan suara penyanyi kondang Indonesia pada 1950-an. Bing Slamet namanya.

"Bing Slamet itu salah satu inspirasi saya, yang mendorong saya jadi penyanyi," kata Titiek kepada penulis pada 5 dan 11 April 2012 melalui wawancara telepon.

Baca juga:

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Titiek Puspa: Dari Komedi, Drama, hingga Musikal

Awalnya Bintang Radio

Bing, lelaki asal Cilegon, Banten, kelahiran tahun 1927 ini punya suara bariton yang khas. Suaranya merasuk ke telinga Titiek sejak 1952 melalui siaran Radio Republik Indonesia (RRI) Pusat yang terletak di Jakarta.

"Aku dengarkan suaranya dari radio. Itu luar biasa. Suaranya, aduh Mas, kalau saya bilang, merdu dan merasuk hati, ya."

Lagu yang pertama Titiek dengar dari Bing adalah "Angin Sampaikan Salamku Padanya".

Meski belum pernah bertemu langsung dengan Bing, Titiek mengaku belajar bagaimana menyanyikan lagu dari Bing.

Bing Slamet idola Titiek Puspa
Bing Slamet, salah satu penyanyi Indonesia yang diidolakan oleh Titiek Puspa. (Foto: Repro buku Bing Slamet: Hayat dan Pengabdiannya)

Menurut Titiek, pengaruh terbesar Bing dalam hidupnya adalah memberikan mimpi. Ya, mimpi jadi seorang penyanyi.

Titiek berpikir betapa asyiknya jika menjadi penyanyi betulan. Suaranya bisa didengar orang di mana-mana. Dikenal dan dihormati orang.

Karena itulah, Titiek memutuskan untuk ikut lomba menyanyi antarsekolah, naik ke tingkat daerah, hingga ke level nasional.

Titiek ikut kontes Bintang Radio 1954 tingkat daerah Semarang. Bintang Radio adalah lomba menyanyi yang digelar oleh RRI di seluruh provinsi di Indonesia.

Prestise dan popularitas Bintang Radio sangat tinggi kala itu. Jika diibaratkan sekarang, mirip dengan kontes Indonesia Idol.

Bintang Radio mempertandingkan tiga jenis kategori nyanyian: pop, keroncong, dan seriosa. Juara dari masing-masing kategori nantinya akan diadu lagi di Bintang Radio Nasional yang digelar di Jakarta.

Titiek menjadi juara kedua dalam kategori pop di Bintang Radio Semarang. Juri Bintang Radio menilainya mampu menampilkan vokal yang luar biasa meski usianya masih 17 tahun.

Titiek senang dengan hasil itu. Ia lalu diberangkatkan ke Jakarta.

Harapan Titiek bukan hanya menjadi juara Bintang Radio Nasional, tapi juga bertemu dengan Bing Slamet dan penyanyi terkenal lainnya dari seluruh Indonesia.

Baca juga:

Kepergian Titiek Puspa, Jokowi: Indonesia Kehilangan Tokoh Inspiratif

Titiek Puspa Bertemu Idola

Harapan pertama Titiek meleset. Ia tak jadi juara Bintang Radio nasional. Namun, harapan keduanya mewujud. Ia bisa bertemu dengan Bing pada suatu malam.

"Di seberang RRI Jakarta itu dulu ada Gedung Olahraga namanya. Lapangan Ikada itu ya. Saya lihat dia lagi jalan. Saya lari-lari mengejar dia."

Titiek memanggil-manggil Bing dengan sebutan 'Oom Bing'.

"Saya bilang 'Saya Titiek dari Semarang' kemudian saya minta tanda tangannya. Dan dia ternyata ramah sekali," cerita Titiek.

Titiek Puspa bertemu Bing Slamet
Titiek Puspa dan suaminya Mus Mualim bertemu dengan Bing Slamet dan Ali Sadikin, Gubernur Jakarta, pada 1970-an. (Foto: Repro buku Bing Slamet: Hayat dan Pengabdiannya)

Malam itu pula, Titiek tidur dengan merapatkan kertas bertanda tangan Bing ke pipinya. Ia merasa telah memenangi kontes Bintang Radio hanya dengan bertemu Bing.

Tahun 1955, Bing Slamet meraih juara nasional Bintang Radio kategori pop. Namanya sudah terkenal, tapi gelar itu makin menegaskan kualitas Bing.

Meski sudah terkenal dan kualitasnya diakui, Bing tak lantas merasa tinggi dari yang lain.

"Dia tak pernah meremehkan orang. Selama bersama Bing, tak pernah sekali pun dia memberi petuah. Yang ada hanya ledek-ledekan," kata Titiek.

Karena bergelut di bidang yang sama dan juga punya kualitas menyanyi, Titiek dan Bing mulai bekerja bareng pada 1960-an.

Titiek dan jebolan Bintang Radio dipercaya oleh Pemerintah Indonesia untuk melakoni misi kesenian ke Malaya, nama lama Malaysia.

Titiek semula tak percaya dengan tugas itu. Mana mungkin dia bisa satu kelompok dengan penyanyi terkenal macam Sri Redjeki, Sam Saimun, Said Efendi, Iskandar, Sjaiful Bahri, dan idolanya, Bing Slamet.

Titiek berpikir semua itu mimpi, tapi ternyata kenyataan.

"Gila!" seru Titiek.

Proyek tersohor yang pernah mereka garap bareng adalah album rekaman piringan hitam Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso yang diterbitkan pada 1965.

Album rekaman ini berusaha memperkenalkan lenso, tarian dan musik tradisional dari kepulauan Maluku sebagai wakil kesenian Indonesia yang tak kalah dengan musik rock dari Barat.

Penggagas irama Lenso adalah Presiden Sukarno.

"Untuk supaya menujukkan bahwa kita ini adalah Indonesia yang juga punya kebudayaan sendiri," ungkap Titiek.

Namun, impian Sukarno untuk melihat irama lenso berjaya di negeri sendiri tak kesampaian. Ia sendiri terjungkal dari kekuasaannya pada 1966.

Sementara Titiek dan penyanyi lainnya tetap berkibar.

Baca juga:

Di Mata Prabowo, Titiek Puspa jadi Musisi Legendaris yang Berkontribusi untuk Seni Indonesia

Lagu untuk Sahabat

Keakraban Titiek dengan Bing berlanjut hingga 1970-an. Bing selalu mendorong Titiek berkarya dan memuji kualitas suaranya.

“Titiek, kamu punya suara yang luar biasa. Dipelihara baik-baik,” kata Titiek menirukan pesan Bing.

Tahun 1970-an adalah dekade Titiek Puspa yang paling produktif dalam berkarya.

"Tuhan memberikan ruang gerak dan energi tiada tara bagi saya untuk melahirkan karya demi karya," ungkap Titiek dalam biografinya, A Legendary Diva yang ditulis oleh Alberthiene Endah.

Poster Bing Slamet Setan Jalanan
Titiek Puspa bermain film bersama Bing Slamet dalam Bing Slamet Setan Djalanan. (Foto: Imdb)

Titiek mulai merambah bidang lain, yaitu film. Dan ia bermain di film Bing Slamet yang berjudul Bing Slamet Setan Djalanan.

Meski Titiek dan Bing sudah sama-sama sohor dan bekerja bareng, Titiek ternyata masih sering terkesima dengan Bing Slamet.

"Norak saya masih belum hilang saat berdekatan dengan Bing Slamet," kata Titiek.

Saking akrabnya, Titiek tak lagi memanggil Bing dengan Om. Hanya namanya.

"Ya, ikutan aja orang-orang di sekitarku. Kata Bing, 'Kamu kurang ajar, ya, dulu manggil Om, kemarin Mas, sekarang cuma manggil Bing,' Saya jawab, 'Ya, aku ikutan orang-orang aja.' Hahaha."

Beberapa orang sempat mengira ada hubungan romansa antara Titiek dan Bing. Namun, Titiek mengakui bahwa ia dengan Bing benar-benar bersahabat. Lagipula keduanya sudah menikah dan punya anak.

"Pure sekali. Saya menghormati dia, dia menghormati saya. Uci (anak Bing Slamet) sempat bertanya, 'Tante Titiek dulu pernah pacaran sama Papa saya?'"

Titiek menjawab, “Kamu jangan suka gebyah uyah, saya berani sumpah atas nama ibuku, anakku, saudaraku, semuanya bahwa saya enggak ada greng. Kalau kamu menghormati aku, aku lebih menghormati beliau karena saya tahu beliau tidak pernah main perempuan.”

Bing pergi mendahului Titiek selamanya pada 1973. Saat Bing wafat, Titiek berada di bandara menunggu pesawat yang bakal mengantarnya tampil show bersama rombongannya, termasuk Ratmi B-29, perempuan pelawak andal, di Singkep, Kalimantan.

Namun, penerbangan Titiek dibatalkan. Ia lalu pulang ke rumah dan menerima berita itu. Ia memutuskan langsung ke rumah Bing di Jalan Arimbi, Jakarta, hingga malam hari.

Titiek berangkat ke Singkep keesokan harinya pada pagi hari. Ia tak sempat mengantarkan Bing ke peristirahatan terakhir.

Sebagai penghormatannya atas Bing, Titiek menyusun sebuah lagu yang berjudul "Bing".

"Bing adalah pribadi yang memancarkan kebaikan yang sulit disamai. Nyaris sempurna sebagai sahabat," kata Titiek dalam biografinya.

Setelah puluhan tahun berpisah, kedua sahabat, kedua penyanyi hebat anak negeri itu, akhirnya bersua kembali.

Titiek menyusul Bing. Ia akhirnya pergi untuk bertemu Bing. Selamat jalan, Eyang Titiek Puspa... Selamat berkumpul kembali dengan Bing Slamet idola dan sahabatmu... (dru)

Baca juga:

Asal Usul Nama Titiek Puspa: dari Menyamarkan Identitas hingga Jadi Ikon Industri Hiburan Indonesia

#Titiek Puspa #Penyanyi Legendaris #Musik
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

ShowBiz
Finger Eleven Comeback dengan Single 'The Mountain' dan Album Baru Setelah 10 Tahun Vakum
Finger Eleven merilis single 'The Mountain' dan album baru 'Last Night On Earth' setelah 10 tahun vakum, terinspirasi Phil Collins dan Genesis.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 Desember 2025
Finger Eleven Comeback dengan Single 'The Mountain' dan Album Baru Setelah 10 Tahun Vakum
ShowBiz
Isyana Sarasvati Rilis 'terima kasih dariku.', Bagian dari Fase Cecilia di EKLEKTIKO
Isyana Sarasvati merilis single “terima kasih dariku.” sebagai bagian dari fase Cecilia dalam album EKLEKTIKO.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 Desember 2025
Isyana Sarasvati Rilis 'terima kasih dariku.', Bagian dari Fase Cecilia di EKLEKTIKO
ShowBiz
Marion Jola Rilis Album Kedua 'Gemini', Hadirkan 8 Lagu Penuh Dinamika Cinta
Marion Jola merilis album 'Gemini' berisi delapan lagu yang menggambarkan fase cinta, kolaborasi musisi, dan pesan pemberdayaan dengan visualizer pendukung.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 Desember 2025
Marion Jola Rilis Album Kedua 'Gemini', Hadirkan 8 Lagu Penuh Dinamika Cinta
ShowBiz
Sejarah, Lirik, dan Makna Lagu Natal Klasik 'It’s Beginning to Look a Lot Like Christmas'
Lagu “It’s Beginning to Look a Lot Like Christmas” karya Meredith Willson menjadi ikon Natal sejak 1951. Inilah makna dan kisah di balik lagu tersebut.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 Desember 2025
Sejarah, Lirik, dan Makna Lagu Natal Klasik 'It’s Beginning to Look a Lot Like Christmas'
Fashion
'Heavier Than Ever': Perpaduan Heavy Metal dan Subkultur Motor dari Lawless Jakarta
Kolaborasi Black Sabbath dan Lawless Jakarta menghadirkan koleksi eksklusif "Heavier Than Ever" berupa apparel, helm, dan skate deck edisi terbatas.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 Desember 2025
'Heavier Than Ever': Perpaduan Heavy Metal dan Subkultur Motor dari Lawless Jakarta
ShowBiz
Aina Abdul Hadirkan 'Sesaat': Lagu untuk Mereka yang Pernah Kecewa, Simak Liriknya!
Aina Abdul merilis lagu baru 'Sesaat', kisah cinta penuh harapan yang hanya singgah sementara sebelum meninggalkan luka dan kehilangan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 Desember 2025
Aina Abdul Hadirkan 'Sesaat': Lagu untuk Mereka yang Pernah Kecewa, Simak Liriknya!
ShowBiz
Lirik dan Makna Lagu ‘Permisi’ Marion Jola, Angkat Kisah Melepaskan dengan Lapang Dada
Marion Jola merilis single ‘Permisi’, lagu pop-R&B tentang keberanian meninggalkan hubungan tidak sehat dan menemukan kembali kedamaian dalam diri.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 Desember 2025
Lirik dan Makna Lagu ‘Permisi’ Marion Jola, Angkat Kisah Melepaskan dengan Lapang Dada
Fun
Menyelami Lagu 'Halley's Comet' dari Billie Eilish, Berikut Lirik Lengkapnya
Lirik lagu Halley's Comet dari Billie Eilish menghadirkan nuansa lembut dan intim. Lagu ini menambah kedalaman emosional bagi pendengarnya.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Menyelami Lagu 'Halley's Comet' dari Billie Eilish, Berikut Lirik Lengkapnya
ShowBiz
Zara Leola, Mikky, dan Zia Kolaborasi Hidupkan Kembali Lagu 'Apanya Dong': Simak Lirik dan Makna Lagunya
Sony Music Indonesia dan Musica Studios menggandeng Zara Leola, Mikky, dan Zia untuk membawakan ulang lagu ikonik 'Apanya Dong' karya Titiek Puspa.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
Zara Leola, Mikky, dan Zia Kolaborasi Hidupkan Kembali Lagu 'Apanya Dong': Simak Lirik dan Makna Lagunya
ShowBiz
Farel Prayoga dan Etenia Croft Rilis 'Kita Tak Sendiri', Tawarkan Nuansa Hangat dan Penuh Arti
Farel Prayoga dan Etenia Croft merilis single ketiga 'Kita Tak Sendiri' pada 4 Desember 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
Farel Prayoga dan Etenia Croft Rilis 'Kita Tak Sendiri', Tawarkan Nuansa Hangat dan Penuh Arti
Bagikan