Cerita Barista Asuh Nabila Sintya Dewi, Saat Nge-Shift Pengunjung Enggak Ada Putusnya!


Nabila Sintya Dewi (tengah) barista asuh yang sempat nge-shif di Obar Cafe, Bali. (ist Obar Cafe)
HARI Sabtu (13/06), MerahPutih.com mengadakan acara ngobrol bareng di live IG. Kali ini MerahPutih.com mengundang seorang mantan Barista Asuh, Nabila Sintya Dewi dan Yudistira Bawono. Pria yang akrab disapa Yudis itu merupakan salah satu penggagas Barista Asuh.
Program Barista Asuh sendiri adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk membantu para barista yang menjadi korban PHK atau dirumahkan karena pandemi COVID-19.
Baca Juga:
Masih Bingung Cara Ikut Gerakan Barista Asuh? Gampang Bange Ini Panduannya
Gerakan Barista Asuh yang sudah berjalan sejak akhir Mei ini telah berhasil membantu beberapa barista terdampak dari pandemi. Menurut Yudis, hingga hari ini, barista-barista terdampak yang terdaftar di BGI sudah mencapai lebih dari seribu orang.
Nabila, salah salah satunya. Akibat pandemi COVID-19, ia terkena dampaknya. Di tempat lama ia bekerja sudah tidak sanggup memperkerjakannya lagi.
Barista yang sudah menggeluti profesi barista sejak tahun 2018 ini pertama kali mendapatkan informasi tentang gerakan Barista Asuh melalui media sosial. “Saya tahu langsung dari Instagram,” terang Nabila. Ia menambahkan kalau selama ini dirinya sangat ‘kepo’ tentang update dunia perkopian, khususnya melalui medsos.

“Sepertinya gerakan ini sangat menarik, nih. Sebenarnya di awal saya merasa ragu untuk mendaftar,” tuturnya. Namun teman-teman mendorong dirinya tidak ada salahnya untuk mencoba. Tanpa berlama-lama akhirnya ia pun mendaftarkan diri dalam Barista Asuh.
Baca Juga:
Kisah Nadyah Febriyanti yang Pertama Nge-shift di Kopi Lima Detik
Keberuntungan telah berpihak kepada dirinya. Tidak perlu menunggu lama, sekitar satu minggu kemudian ia mendapat surel, menyatakan bahwa dirinya diterima. “Perasaan saya sangat senang bisa diterima,” kata Nabila. Setelah sekian lama, akhirnya ia bisa nge-bar lagi.
Obar Cafe Bali, sebuah coffee shop yang berada di area Denpasar menjadi tempat Nabila berlabuh. Sang pemilik, Martono, mulai menjadi orang tua asuh Nabila di coffee shop miliknya pada tanggal 31 Mei lalu.
Bagi Martono sendiri, ini adalah salah satu bentuk saling peduli kepada sesama orang-orang yang berkecimpung di industri kopi nusantara.
Di hari pertama dara berusia 20 tahun ini nge-shift, banyak hal-hal luar biasa yang dirasakan olehnya. Dimulai sejak pukul 8.30 sampai 17.30 Wita, Obar Cafe sangat ramai. Pengunjung tidak putus-putusnya berdatangan silih berganti. “Rame banget!” Nabila membagi pengalamannya kepada MerahPutih.com dengan penuh kegembiraan.

Menurutnya, saat itu teman dan keluarga banyak yang mampir. Mereka kangen dan senang melihat Nabila bisa nge-bar setelah beberapa bulan tidak menunjukan kebolehannya. “Pada saat nge-shift, benar-benar rame, sampe nggak ada istirahatnya,” tuturnya dengan antusias.
Baca Juga:
Omzet Obar Cafe Bali Naik Drastis Saat Jalankan Program Barista Asuh
Kehebohan di Obar Cafe kala itu membuat perasaannya campur aduk saat menjalankan program Barista Asuh. “Saya jadi semangat dan merasa senang banget,” terangnya. Bahkan perasaan gugup takut melakukan kesalahan pun ia rasakan.
Respon positif dari para pelanggan Obar Cafe sangat banyak. Tidak ketinggalan, sang owner yang juga sangat senang merasakan apa yang terjadi hari itu. Hal ini juga dibuktikan dengan omzet minuman yang naik drastis.
Pengalamanya mengikuti gerakan Barista Asuh ini menunjukan bahwa saling tolong-menolong dapat membuahkan hasil yang sangat bermanfaat ke beberapa pihak. Ia pun tidak ragu untuk ikutan program Barista Asuh lagi jika mendapat kesempatan ke depannya, jelasnya.
Di akhir acara ngobrol bareng di live IG, Nabila mengajak teman-teman barista lain untuk tidak patah semangat dan terus berkreasi. Selalu berusaha membuktikan diri kepada coffee shop kalau bisa ikutan Barista Asuh. “Buat yang masih ragu, buruan daftar Barista Asuh,” Nabila mengajak para barista, sekaligus mengakhiri perbincangan bersama MerahPutih.com. (lgi)