Cegah Radikalisme, UIN Kalijaga Yogyakarta Larang Mahasiswi Bercadar

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 05 Maret 2018
Cegah Radikalisme, UIN Kalijaga Yogyakarta Larang Mahasiswi Bercadar

Rektor UIN, Yudian Wahyudi (baju biru). Foto: Teresa Ika/MP

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Universitas Negri Islam Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta mengeluarkan kebijakan pelarangan mahasiswi bercadar di dalam area kampus.

UIN secara tegas melarang seluruh mahasiswinya bercadar untuk mencegah paham radikalisme tumbuh subur di kampusnya. Mahasiswi yang membandel terancam kena sanksi tegas yakni dikeluarkan dari kampus.

Rektor UIN Suka, Yudian Wahyudi mengatakan kebijakan ini diambil demi mengembalikan maruah UIN sebagai kampus Islam moderat,dan berkeadilan.

"Maruah UIN adalah Islam Nusantara yang menitik beratkan pada cinta tanah air dan pancasila," ujarnya saat jumpa pers di UIN Yogyakarta, Senin (5/3)

Pelarangan juga dimaksudkan untuk mengantisipasi masuknya paham radikalisme ke kampus tersebut.Sekaligus mengembalikan dan mengantisipasi mahasiswa dan mahasiswi agar tidak tersesat dalam ideologi pendidikan politik yang bertentangan dengan pemerintah.

Ia mengakui selama ini pihaknya sudah kecolongan dan membiarkan sejumlah mahasiswinya menggunakan cadar. Akibatnya selama ini UIN kerap disebut-sebut sebagai kampus yang mendukung islam radikal. Bahkan ia menduga para mahasiswi bercadar ini telah menumbuhkan ideologi dan ajaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Mereka (mahasiswi bercadar) berani mengibarkan bendera HTI di dalam kampus. Kami anggap bahwa kehadiran mahasiswa bercadar yang mempresentasikan HTI adalah bentuk penghianatan,” jelasnya.

Kebijakan ini dituangkan dalam surat keputusan B-1031/Un.02/R/AK.00.3/02/2018 dan berlaku mulai 28 Februari 2018. Saat ini pihaknya mendata ada 41 mahasiswi bercadar di UIN.

Berita ini merupakan laporan Teresa Ika, kontributor merahputih.com, untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

#Wanita Bercadar
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Bagikan