'Bullet Train' Hadirkan Aksi Penuh Ketegangan dalam Perjalanan Kereta Cepat


Film Bullet Train mengambil latar di Jepang. (Foto: Instagram/bullettrainmovie)
SEPERTI judulnya, Bullet Train mengambil latar tempat bukan di pusat kota Tokyo, melainkan di sebuah perjalanan antarkota dengan menggunakan kereta peluru atau kereta cepat dari Tokyo ke Kyoto. Ini bukanlah kali pertama bagi pembuat film Hollywood untuk membuat Tokyo jadi 'berantakan' dengan cerita penuh aksi yang memacu adrenalin.
Berfokus pada karakter Ladybug (Brad Pitt), seorang mantan pembunuh profesional yang menghadiri terapi dan kembali bekerja dengan sikap optimistis dan positif dari sebelumnya. Dia ditugaskan oleh manajernya, Maria Beetle, untuk menyelesaikan tugas sederhana yakni mencuri sebuah tas di dalam kereta peluru tersebut.
Baca juga:
Meski Sudah Rampung, Warner Bros. Batal Merilis Film 'Batgirl'
View this post on Instagram
Bullet Train adalah film yang didasarkan dari novel Maria Beetle (2010) karya K?tar? Isaka. Alih-alih mengambil protagonis yang sama dari karya tulis tersebut, sutradara David Leitch dan penulis naskah Zak Olkewicz mengambil putaran yang berbeda.
Di novel, lakon utamanya adalah Yuichi Kimura, sementara dalam film, adalah Ladybug. Selain itu, seluruh tokoh di dalam novel adalah orang Jepang, sedangkan di dalam film, tokoh Jepangnya hanya Kimura dan The Elder.
Keputusan ini tentu akan membuat pilihan dan alur cerita dengan novel menjadi berbeda. Namun, ini bukan hal yang berarti, mengingat penonton dibawa ke dalam perjalanan yang tak kalah menegangkan.
Berlatar hampir sepenuhnya di rangkaian gerbong kereta peluru, sutradara dan penulis naskah harus lihai merangkai adegan agar petualangan ini tidak membosankan untuk audiens.
Baca juga:
View this post on Instagram
Leitch yang dikenal dengan karya-karya seperti Atomic Blonde (2017), Deadpool 2 (2018), dan Hobbs & Shaw (2019), agaknya masih menggunakan formula yang sama untuk Bullet Train, yakni gabungan aksi dan elemen 'kekerasan' yang dibalut dengan sentuhan humor. Upaya Leitch untuk menyatukan aksi brutal, humor, dan drama menyentuh pun bisa dibilang cukup berhasil.
Hal menarik lainnya dari Bullet Train adalah perpaduan bahasa Inggris dan Jepang yang bisa ditemukan di sepanjang film. Selain menegaskan latar, berbagai istilah, dialog, budaya pop (pop culture), dan huruf kanji yang disematkan menambah wawasan menarik bagi audiens.
Banyak istilah dan budaya pop Jepang lainnya yang bisa diulik sepanjang film ini, dan pastinya menyenangkan bisa belajar berbagai hal unik melalui sebuah film.
Secara keseluruhan, Bullet Train bisa menjadi pilihan tontonan bioskop yang ringan, mengasyikkan, namun juga menegangkan. (*)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Lin Shaye dan Amelia Eve Bintangi Film Insidious Terbaru, Siap Hadirkan Kisah Mengerikan di Bawah Arahan Sutradara Jacob Chase

Lin Shaye dan Henry Thomas Hiasi Film Horor-Thriller Dreamkatcher, Kisah Seorang Terapis dan Putranya yang Terperangkap dalam Teror

Song Kang Ho Comeback di 'Gardeners', Kisah Pegawai Negeri yang Terseret Utang

Netflix Siap Hadirkan 'The Rip', Film Thriller Kriminal Dibintangi Matt Damon dan Ben Affleck

Adaptasi Game Thriller 'Exit 8' Hadir di Layar Lebar: Misteri, Anomali, dan Ketegangan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo

Sony & Netflix Dikabarkan Memulai Pembicaraan Awal, Bahas Sekuel ‘KPop Demon Hunters’

Kutukan Baru Hadir di 'Siccin 8', Film Horor Turkiye Paling Ditunggu Hadir di Bioskop Indonesia

Lee Byung-hun Terima Tribute Award di TIFF, Pengakuan atas Kontribusinya untuk Perfilman Global

Diadaptasi dari Novel Thriller Stephen King, Film 'The Long Walk' Bakal Uji Adrenalin Penonton

Ketegangan Zombie ala Kimo Stamboel, ‘Abadi Nan Jaya’, Meneror Netflix 23 Oktober
