Buat Sejarah, LALEILMANINO Buat Lagu di Tengah Hutan Belantara


Trio musisi buat lagu di tengah hutan belantara (FOTO: ISTIMEWA)
BAGI seniman sejati, inspirasi bisa datang dari mana saja. Bisa di kamar, di panggung, atau bahkan hutan belantara. Hal itu mendasari trio Laleilmanino menjajal petualangan baru. Pada Maret lalu, trio musisi terdiri dari Anindyo Baskoro (vokalis RAN), Arya Aditya Ramadhya, dan Ilman Ibrahim (gitaris dan keyboardist Maliq & D’Essentials) jalan-jalan ke kawasan Hutan Wisata Situ Gunung.
Hutan tersebut merupakan salah satu pintu masuk Taman Nasional Gunung Gede - Pangrango. Perjalanan tersebut mereka lakukan untuk menepi sejenak dari ingar-bingar kehidupan Jakarta. Di sana mereka mendapatkan pengalaman langka sebagai warga kota.
Baca juga:
Nino, demikian panggilan Anindyo Baskoro, mengatakan banyak mendapatkan ide di tengah keheningan hutan. "Rasanya mudah sekali mencari inspirasi, hingga kemudian kami mendapatkan hal-hal yang bisa kami tuangkan ke dalam lagu,” katanya.

Lalu tercetuslah lagu Dengar Alam Bernyanyi dirilis bertepatan dengan Hari Bumi. Dari lagu tersebut, pendengar bisa merasakan keresahan ketiganya menghadapi dunia nan tidak lagi ramah karena pemanasan global.
Lagu tersebut bisa dibilang menjadi sejarah baru bagi mereka karena menjadi karya pertama Laleilmanino nan lahir di tengah hutan, di luar studio, dengan cara berbincang dengan alam. Berbekal pengalaman dan pengetahuan berharga dibawanya dari hutan, Nino menyempurnakan lagunya di kota.
Baca juga:
Doms Dee dan L.O.P Libatkan Ellyas Pical di Single 'Jab Hook Jab'
Tidak hanya bertiga, trio produser dan pencipta lagu tersebut traveling bersama Verena Puspawardani (Direktur Program Koaksi Indonesia) dan Christian Natalie (Manajer Program Hutan Itu Indonesia - HII). Keduanya menjadi teman jalan dan teman diskusi menyenangkan bagi mereka bertiga.

Verena Puspawardani atau kerap disapa Ve cukup terkesan karena proses penggarapan lagu Laleilmanino itu berlangsung sangat cepat. Tak lama setelah mengobrol santai sambil duduk-duduk dipayungi pepohonan, lirik sudah mantap dan lagu siap diperdengarkan.
Sementara itu, Tian kagum dengan interaksi antara Laleilmanino dengan alam. Ia merasakan adanya koneksi ketiganya dengan alam dan mempunyai pandangan tersendiri. “Saya bisa belajar dari sudut pandang mereka dalam melihat sesuatu. Dalam lagu bisa muncul kata-kata yang ‘mereka banget’. Misalnya, kata-kata ‘jaga hutan’ sudah jadi seperti resonansi dalam benak mereka, hingga kemudian menjadi bagian dari lirik,” pujinya. (Avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
RADWIMPS Rayakan 2 Dekade Karier Lewat Album ‘Anew’ dan Tur Akbar di Jepang

James Vickery Rilis Album ‘JAMES.’, Tampilkan Sisi Paling Personal dalam Kariernya

Sukses Tur Asia, Elijah Wood Perkenalkan Single Baru 'Slicked Back Hair'

Sundanis Hadirkan 'EGP', Hiphop-Dangdut Bernuansa Sunda yang Siap Guncang Industri Musik

Chris LaRocca Buka Hati Lewat Single 'last pair of boots in town', Lagu Pemanasan Menuju EP 'dog years'

Spotify Rayakan 5 Tahun RADAR: Dukung Lebih dari 1.000 Artis Baru di Seluruh Dunia

Single 'Untuk Masa Lalu' Kisahkan Perjalanan Nostalgia Vero.BK and The Tumbleboys

Luncurkan EP 'Midnight’s Promises', Gabriella Ekaputri Tuangkan Luka dan Kekuatan

Perasaan Terjebak dam Kecewa Musisi Saat Penyelenggara Gaet Sponsor Tambang Emas dan Tembaga

Lagu 'Everthing U Are' dari Hindia, Lirik Gado-Gado Indonesia-Inggris Tentang Cerita Luka dan Cinta
