Penjualan Data Pribadi di Pasar Gelap Marak, Masyarakat Khawatir
Kasus dugaan kebocoran data BPJS terus diselidiki (Foto: pixabay/pixel creatures)
PENJUALAN data di pasar gelap kian marak terjadi, tak terkecuali di Tanah Air. Beberapa waktu lalu, Raid Forums diidentifikasi telah banyak menyebarkan konten yang melanggar perundang-undangan di Indonesia. Karena adanya indikasi pelanggaran, situs tersebut diblokir Kemenkominfo.
Beberapa tautan yang digunakan untuk menyebarkan data BPJS Kesehatan yang diduga bocor, yaitu anonfiles.com, bayfiles.com, dan mega.nz.
Pemblokiran tersebut dilakukan akibatnya adanya dugaan kebocoran 279 juta data pribadi peserta BPJS yang kemudian diperjualbelikan pada sebuah forum.
BACA JUGA:
BSSN dan Huawei Tingkatkan Komitmen Pendeteksian Keamanan Siber Sejak Dini
Peretas bahkan mengklaim 20 data tersebut memiliki foto diri pemegang kartu BJPS Kesehatan. Bahkan, peretas mengklaim pula sudah mengantongi satu juta sampel data nan bisa diunduh secara gratis.
Parahnya, peretas mengaku menyimpan data berisi nomor kartu tanda penduduk (KTP), nomor telepon, alamat rumah, gaji, hingga alamat e-mail.
Mengenai dengan dugaan kebocoran data pengguna Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan beberapa waktu lalu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) saat ini masih menyelidiki kasus tersebut.
Juru Bicara BSSN, Aton Setiawan, angkat bicara terkait kelanjutan kasus kebocoran data pengguna BPJS Kesehatan nan ramai diperbincangkan sejak akhir Mei silam. Pihaknya hingga kini masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Baca Juga:
"Investigasi masih dilakukan," tutur Anton dikutip ANTARA.
Anton menambahkan, saat ini BSSN sedang menunggu hasil penyelidikan, serta verifikasi dari tim BPJS Kesehatan.
Baca Juga:
Setelah kasus kebobolan data pengguna menyeruak, BPJS Kesehatan lantas berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Di antaranya, Kementerian Komunikasi dan Informatikan, Kementerian Pertahanan, Polri, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Pada 25 Mei lalu, pihak BPJS menyatakan masih menyelidiki dugaan kebocoran data serta penelusuran jejak digital, seraya mencegah gangguan keamanan data lebih lanjut.
Ali Ghufron Mukti selaku Direktur Utama BPJS menjelaskan pihaknya sudah mengaplikasikan standar internasonal sistem manajemen keamanan informasi ISO 27001.
Selain itu, Ghufron pun menegaskan BPJS tak pernah memberikan data pribadi pada pihak tak bertanggung jawab.
PBJS Kesehatan telah melaporkan kasus tersebut kepada Bareskrim Polri atas dugaan adanya peretas.
Menindaklanjuti kasus tersebut, Kementerian Kominfo telah memblokir situs RaidForums, lantaran dinilai menyebarkan konten tak sesuai dengan peraturan di Indonesia, dan digunakan untuk menyebarkan data BPJS Kesehatan diduga bocor.
Hingga kini Kominfo dan BPJS Kesehatan belum memberikan kabar terbaru tentang perkembangan penyelidikan tersebut. (Ryn)
Baca Juga:
Terdapat 'Celah' Pada Tiktok yang Bisa dimanfaatkan oleh Peretas
Bagikan
Berita Terkait
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Cak Imin Tegaskan Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan, Tapi yang Mampu Wajib Bayar
Vivo X300 Ultra Jadi HP Pertama yang Pakai Kamera Ganda 200MP, ini Spesifikasi Lengkapnya
Bocoran OPPO Reno 15 Pro: Dibekali Baterai 6.300mAh dan Kamera 200MP
OPPO Reno 15 Muncul di Geekbench, Spesifikasinya Kini Mulai Terungkap!
Siap Rilis di Indonesia, OPPO Find X9 Series Jadi HP Flagship Pertama yang Bawa Dimensity 9500 dan Baterai Terbesar di Kelasnya!
Redmi Siap Rilis HP dengan Baterai 9.000mAh, Pakai Chipset Dimensity 8500
Era Baru Fotografi Mobile: OPPO Find X9 Series Andalkan AI Relight dan Kamera Hasselblad
OPPO Find N6 Bakal Jadi HP Lipat Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 6