Boy Sadikin: Pembahasan RKPD-RPJMD Jangan Dipolemikkan

Wakil Ketua Tim Pengarah Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Boy Bernadi Sadikin menilai pembahasan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah DKI Jakarta periode 2017-2022 tidak perlu dipolemikkan.

Hal itu menanggapi pernyataan Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi bahwa ketika proses peralihan kekuasaan dari Fauzi Bowo ke Joko Widodo tahun 2012, keduanya tidak pernah mengutak-atik pembahasan yang masih menjadi kewenangan Fauzi.

"Prasetio Edi jangan banyak komentar terkait tim sinkronisasi yang sedang bahas program kerja. Pras belum jadi dewan waktu itu jadi tidak ikut pembahasan," kata Boy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (12/6).

Dia menjelaskan Prasetio dilantik sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta pada pertengahan 2013 dan pembahasan RPJMD dan RKPD di tahun 2012 dan meminta lebih baik fokus kerja dan bahas APBD 2017.

Boy menjelaskan proses pembahasan RKPD dan RPJMD sesuai dengan aturan yaitu berdasarkan Permendagri No 32 Tahun 2017 tentang penyusunan RKPD 2018.

"Pasal 8 ayat (2) Dalam hal Peraturan Daerah mengenai RPJMD telah ditetapkan, tetapi belum menyesuaikan dengan Peraturan Daerah mengenai Organisasi Perangkat Daerah, penyusunan RKPD Tahun 2018 berpedoman pada RPJMD berkenaan, RKP, program strategis nasional, dan Peraturan Daerah mengenai Organisasi Perangkat Daerah," ujarnya.

Mantan Ketua Tim Relawan Pasangan Anies-Sandi itu menjelaskan RPJMD harus erat kaitannya dengan proses penetapan kearah mana daerah akan diarahkan pengembangannya.

Selain itu, menurut dia, apa yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang, bagaimana mencapainya, dan langkah-langkah strategis.

"Ini kan untuk kesejahteraan rakyat Jakarta lima tahun. Jadi, jangan ganggu," katanya.

Menurut dia, penyusunan RPJMD perlu melibatkan proses konsultasi dengan kekuatan politik, terutama kepala daerah terpilih dengan DPRD.

Boy mengatakan Anies-Sandi telah menampung aspirasi sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam penyusunan RPJMD melalui Rumah Partisipasi, semata-mata untuk mencapai Jakarta yang lebih Baik.

Sumber: ANTARA