Bobby Kotick, Mantan CEO Activision Blizzard kini Berkarier di Premier League
Bobby Kotick beli 10 persen saham West Ham United (Video Games Chronicle/Activision Blizzard/West Ham United)
MANTAN CEO Activision Blizzard memiliki rekor kriminal dan menjadi cancel culture pada industri gim, Bobby Kotick, kini memulai kariernya di liga sepakbola Premier League menjadi investor dari klub West Ham United.
Mengutip laman Video Games Chronicle, ketika Activision Blizzard menjadi bagian dari Xbox, membuat Kotick mengakhiri kariernya sebagai CEO pada akhir 2023 ini karena keputusan di meja hijau.
Baca Juga:
Tower Fantasy dan Evangelion Hadirkan 'Winter's Electrifying Rhapsody'
Kotick kemudian mencoba peruntungan dengan menjadi investor di klub sepakbola West Ham United seperti yang diklaim oleh podcaster dari West Ham United, Stean Whetstone. Amat mungkin investasi dari Kotick dapat menjadi bagian dari kemulaan dirinya di pascakarier industri .
Kabarnya Kotick membeli 10 persen saham West Ham United yang diperolehnya dari Rothschild. Ini bukan kali pertama orang Amerika berinvestasi di West Ham, mengingat Tripp Smith pernah memiliki saham delapan persen untuk klub itu.
Di luar West Ham United, banyak klub Premier League yang disokong dananya oleh orang Amerika seperti klub Arsenal, Chelsea, Spurs, Manchester United, Aston Villa, Bournemouth, Liverpool, Burnley, dan Crystal Palace. Bahkan Fulham diakuisisi penuh oleh negara Paman Sam.
Baca Juga:
Batman Arkham Knight Alami Masalah Performa di Nintendo Switch
Bobby Kotick dikenal sebagai CEO dari Activision pada 1991 hingga 2008. Dia menjadi bagian dari Blizzard berkat merger Activision dan Vivendi Games. Kotick dianggap sebagai dalang di balik sulitnya Activision Blizzard bernegosiasi dengan Xbox.
Ada kasus yang menyulitkan posisi Kotick. Kabarnya dia terlibat dalam kasus kematian seorang karyawannyakarena pelecehan seksualhingga diskriminasi gender, juga kasus gender, ras, dan komunitas minor. Hingga saat ini, Kotick masih belum buka suara sebagai investor West Ham United.
Komunitas di industri gim mengklaim kalau Bobby Kotick adalah red flag sebagai pemimpin, yang wajib dihindari perusahaan besar. (dnz)
Baca Juga:
Matan Even, Pembuat Onar The Game Awards 2022, Dilarang Masuk Peacock Theater
Bagikan
Berita Terkait
Timnas Cricket Indonesia Pecahkan 2 Rekor Dunia di Bali, Raih 8 Kemenangan Sempurna di Rising East Asia Triseries 2025
Anti Mainstream! Huawei Mate 80 Bakal Hadir dengan RAM 20GB, Rilis Akhir November 2025
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
POCO F8 Ultra Sudah Muncul di Geekbench, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Samsung Galaxy S26 Bakal Dilengkapi RAM 12GB, Segera Diperkenalkan di CES 2026
Beda dengan Versi China, OPPO Reno 15 Dibekali Snapdragon 7 Gen 4
OPPO Reno 15 Pro Muncul di Sertifikasi TDRA, Siap Meluncur Global Akhir 2025
Huawei Sedang Kembangkan HP Lipat Lagi, Siap Jadi Pesaing Baru iPhone Fold
iPhone 18 Pro Max Diprediksi Jadi HP Terberat Apple, Bakal Bawa Face ID Bawah Layar
JBL Hadirkan BandBox, Speaker dan Ampli Berbasis AI untuk Musisi Modern