Bluesky, Jadi Aplikasi Alternatif Twitter?


Aplikasi ini dikelola dengan sistem desentralisasi. (Unsplash/NordWood Themes)
BLUESKY adalah platform media sosial yang saat ini menjadi aplikasi yang paling ramai dibicarakan di internet. Namun kamu perlu undangan untuk melihat dan mencobanya.
Klon Twitter terdesentralisasi ini masih dalam versi beta, dan undangan untuk mencobanya terbilang langka. Hingga saat ini, Twitter penuh dengan orang yang meminta kode akses Bluesky.
Baca Juga:
Bluesky menjadi platform terbaru yang disebut sebagai alternatif pengganti Twitter yang potensial, setelah pengambilalihan aplikasi media sosial itu oleh Elon Musk.
Versi beta Bluesky sudah dipublikasikan pada bulan Februari. Platform ini tumbuh pada bulan April karena banyaknya pengguna Twitter berbondong-bondong pindah ke sana.
Pada hari Jumat lalu (05/05), politisi seperti Alexandria Ocasio-Cortez, dan selebritas Chrissy Teigen telah bergabung dengan platform ini.
Bluesky sebenarnya sudah ada sejak 2019, namun baru pada tahun 2020 menjadi perusahaan yang memiliki kepentingan publik dengan dukungan dari mantan CEO Twitter Jack Dorsey.
Dorsey, yang ikut mendirikan Twitter pada tahun 2006 dan mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif pada tahun 2021, sekarang menjabat sebagai dewan direksi Bluesky.
Platform ini juga merngabarkan bahwa mantan insinyur perangkat lunak Twitter Jay Graber juga dibawa untuk membantu meluncurkan platform baru yang satu ini.
Meskipun aplikasi Bluesky memiliki banyak kesamaan dengan Twitter, namun perbedaan utamanya adalah aplikasi ini dikelola dengan sistem desentralisasi. Itu berarti data pengguna dapat disimpan di server independen alih-alih yang dimiliki oleh perusahaan. Di masa mendatang, pengguna dapat mengembangkan server mereka sendiri yang dapat digunakan dengan komunitas yang dipilih.
Baca Juga:

“Bahwa akan sangat bagus jika pengguna dapat memiliki data dan hubungan mereka. Dapat memiliki algoritma transparan dan pilihan algoritmik. Lebih banyak akuntabilitas dan kontrol pengguna pada platform sosial dimoderasi,” tulis Graber dalam unggahan blog bulan lalu seperti ditulis NBC.
“Kami merancang dan membangun sistem yang menurut kami dapat mencapai tujuan yang disebutkan di atas,” lanjut unggahan tersebut.
Platform ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah teks dan gambar ke umpan pusat, mengikuti pengguna lain, dan menggungah ulang (mirip dengan fitur retweet).
Tampilan dan nuansanya hampir identik dengan Twitter, dan kabarnya, laman utama milik para penggunanya dipenuhi dengan meme dan lelucon.
Namun, sejauh ini, pengguna tidak memiliki kemampuan untuk mengarahkan pesan satu sama lain atau memblokir orang lain.
Unggahan, atau dalam istilah Bluesky "skeet", dibatasi hingga 300 karakter. Saat ini tidak ada kemampuan untuk mengunggah video, tetapi pengguna dapat mem-posting gambar. (dsh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang
