Blackswan, Grup K-pop tanpa Orang Korea
Blackswan grup K-pop yang anggotanya berasal dari berbagai belahan dunia.(foto: instagram/blackswan__official)
KINI muncullah Blackswan, grup K-pop yang anggotanya berasal dari berbagai belahan dunia. Ada Gabi dari Brasil, NVee dari Amerika Serikat, Sriya dari India, dan Fatou yang lahir di Senegal dan kini tinggal di Belgia.
Secara bersama-sama, mereka berharap dapat menerobos masuk ke industri yang sangat kompetitif dan bernilai miliaran dolar. Seperti dikabarkan CNN, mereka menyadari sepenuhnya bahwa itu tidaklah mudah. Pertama-tama mereka harus meyakinkan orang-orang yang skeptis bahwa mereka ialah yang terbaik.
BACA JUGA:
Debut dengan Lagu 'Pandora', Girl Group Virtual MAVE: Siap Tampil di Acara Musik
Blackswan bukanlah grup K-pop pertama yang menyertakan anggota warga negara asing lain. Grup-grup seperti GOT7 dan UNIQ memiliki campuran anggota Korea dan Tiongkok, misalnya. Di masa lalu, grup-grup semacam itu cenderung gagal atau lebih buruk lagi. Sebagai contoh, EXP Edition, sebuah boy band yang sebagian besar anggotanya ialah orang kulit putih dan tidak ada orang Korea sama sekali. Mereka memicu kontroversi ketika muncul beberapa tahun lalu, dengan beberapa kritik menuduh mereka telah melakukan perampasan budaya.
Secara positif, beberapa melihat susunan pemain non-Korea sebagai tanda positif dari pengaruh budaya Korea yang berkembang di panggung dunia.(foto: instagram/blackswan__official)
Blackswan juga memiliki keraguan akan hal tersebut. Pada sebuah festival, hal itu ditanyakan salah satu penonton kepada Blackswan. Blackswan, dikutip CNN, mengakui bahwa ada respons positif dan negatif tentang hal anggota non-Korea ini. Walau secara positif beberapa melihat susunan pemain non-Korea sebagai tanda positif dari pengaruh budaya Korea yang berkembang di panggung dunia, pendapat negatif pun selalu ada.
Menurut Fatou, kewarganegaraan para anggota Blackswan dan kurangnya warisan Korea tidak terlalu penting. Mereka masih memiliki faktor K. "Kami berbicara bahasa Korea. K-pop ialah pop Korea. Jadi selama bahasanya masih ada, itu masih K-pop," katanya.
Dilatih dengan cara Korea
Keempat anggota mungkin bukan orang Korea, tapi perjalanan mereka menuju Blackswan mengikuti jalur yang sudah lama dikenal dan unik di Korea, yaitu mengikuti audisi untuk menjadi trainee dalam program yang sangat kompetitif.
Diterima sebagai trainee oleh label Korea DR Music saja sudah merupakan sebuah pencapaian. Sejak usia muda, mereka semua memendam kecintaan pada musik dan pertunjukan, dengan ambisi untuk bergabung dengan industri hiburan. Setiap personel telah jatuh cinta dengan K-pop setelah diperkenalkan oleh teman-teman mereka.
Namun, jalan yang mereka lalui sangat sulit. Mereka harus mengikuti pelajaran intensif dalam bahasa Korea. Menurut masing- masing anggotanya bahasa yang sulit dikuasai oleh mereka. Di samping mereka harus latihan tanpa henti untuk bernyanyi, menari, nge-rap, dan lainnya. Gabi setuju dan menimpali, "Semua yang dimiliki oleh grup K-pop, kami juga memilikinya."
Namun, kesulitan seperti itu merupakan bagian dari apa yang membuat seorang bintang K-pop. Menurut CEO DR Management Yoon Deung-ryong, pelatihan seperti ini diperlukan untuk membuat calon musisi yang 'rapi'. "Banyak peserta pelatihan asing yang akhirnya kembali ke negara asalnya karena mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan sistem Korea. Mereka yang berasal dari Eropa atau Amerika Selatan dibesarkan untuk menjadi mandiri dan dengan demikian tidak memiliki kecenderungan untuk mengikuti instruksi," jelas Deung-ryong.
Keempat peserta pelatihan yang terpilih menjadi anggota Blackswan merupakan orang-orang yang mengatasi semua kesulitan-kesulitan yang ada.
BACA JUGA:
BLACKPINK Jadi Girl Group Pertama Gelar Konser di Gocheok Sky Dome
Bintang K-pop dibuat, bukan dilahirkan
Seberat apa pun pelatihan yang dijalani Blackswan, banyak bintang K-pop yang telah menjalani program yang lebih berat, mulai dari usia yang lebih muda dan berlatih lebih lama.
Beberapa trainee mulai berlatih sejak usia delapan tahun, tinggal di asrama yang jauh dari rumah, dan mengikuti diet ketat dan jadwal harian yang ketat.
Para anggota BLACKPINK yang menjadi bintang utama di Coachella tahun ini, berlatih selama enam tahun sebelum debut mereka sebagai sebuah grup. Sementara G-Dragon dilaporkan berlatih selama 11 tahun di dua agensi besar sebelum memulai debutnya.
Sebaliknya, beberapa anggota Blackswan yang lebih baru telah berlatih selama satu tahun atau kurang. Fatou, anggota terlama, bergabung dengan perusahaan ini hanya empat tahun yang lalu.
Proses ini sangat berbeda dengan bagaimana musisi dikembangkan di negara lain, dan merupakan ciri khas genre K-pop, kata Lee Gyu-tag, yang mengajar musik pop dan studi media di Universitas George Mason Korea.
Para peserta pelatihan tidak hanya diajarkan bagaimana cara tampil. Di pelatihan ini mereka juga diajari bagaimana menangani media, bagaimana berinteraksi dengan penggemar, dan bahkan bagaimana menjalankan kehidupan pribadi mereka.
"Apa yang dilakukan (label) tidak hanya membuat rekaman, tetapi membuat seseorang mencapai potensi mereka untuk menjadi musisi yang sebenarnya. Ini adalah karakteristik penting dari industri musik K-pop," jelas Gyu-tag.(dgs)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Hadirkan Single 'Flutter', Hearts2Hearts Ajak Pendengar Berani Mengungkapkan Cinta
Lirik Lagu 'Good Goodbye', Single Solo Terbaru Hwasa MAMAMOO
Hearts2Hearts Rilis Video Musik 'FOCUS', Berikut Lirik Lengkapnya
Park Bom Gugat Bos YG Entertainment Yang Hyun-suk dengan Nilai tak Masuk Akal, Agensi cuma Bisa Angkat Tangan
Jadi Bestie sama BTS, Charlie Puth Ngaku Rutin Nonton Acara K-Pop
Comeback BTS & BigBang 2026, K-Pop Siap-Siap Overdosis Cuan
Lirik Lagu 'BURNING UP' Penuh Energi dari MEOVV
BABYMONSTER Tampilkan Energi Baru dalam MV 'We Go Up', Simak Lirik Lagunya
ITZY Tampil Penuh Energi di MV 'ROCK & ROLL', Simak Lirik Lagunya
TWICE Rayakan Perjalanan Panjang Bermusik lewat Single 'ME+YOU', Simak Lirik hingga Makna Lagunya