Bitcoin Targetkan Harga Rp 743 Juta di Akhir 2023


Bitcoin menunjukkan performa yang baik sepanjang 2023. (Foto: Unsplash/Andre Francois McKenzie)
BITCOIN (BTC) menunjukkan performa yang baik sepanjang 2023, dengan nilai melonjak sebanyak 155 persen dari sekitar USD 15.600 (sekitar Rp 242,2 juta) hingga mencapai puncak tertinggi pada USD 44 ribu (sekitar Rp 683 juta).
Di pekan kedua Desember, BTC mengalami koreksi dan kembali ke level dukungan terkuatnya di sekitar USD 40 ribu (sekitar Rp 621 juta) dengan target USD 48 ribu (sekitar Rp 743 juta) di akhir 2023.
Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur menjelaskan bahwa, dari perspektif pasar kripto, kebijakan terbaru dari The Fed memberikan keyakinan bahwa kondisi makroekonomi AS akan menjadi lebih stabil. Prediksi jangka pendek menunjukkan bahwa pasar kripto kemungkinan akan tetap bullish hingga akhir 2023 dan awal 2024.
Baca Juga:

"Faktor yang mendukung Bitcoin saat ini adalah harapan akan siklus pelonggaran jangka pendek oleh The Fed dan optimisme terkait adopsi institusional melalui ETF Bitcoin spot yang diperkirakan akan disetujui di AS pada awal 2024. Ini memberikan peluang bagi kenaikan harga BTC dalam jangka pendek, meskipun ada potensi koreksi yang lebih rendah," kata Fyqieh, dalam siaran pers yang diterima, Kamis (14/12).
Meskipun situasi saat ini tampak stabil, langkah-langkah yang akan diambil oleh The Fed di masa mendatang masih belum jelas. Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa, kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut masih belum pasti. Federal Reserve terus berusaha menghadapi lanskap ekonomi yang kompleks dengan upaya memitigasi inflasi tanpa mengganggu tingkat pengangguran atau mengakibatkan resesi ekonomi.
Dalam upaya mencapai target kenaikan harga, Fyqieh menjelaskan bahwa tren harga Bitcoin dalam jangka pendek saat ini menunjukkan sentimen positif. Namun, ada indikasi kejenuhan dalam aksi pembelian yang dapat menghambat lonjakan harga BTC.
Baca Juga:

"Fungsi pergerakan di atas USD 44 ribu (sekitar Rp 681 juta) dapat menarik minat lebih banyak trader untuk membuka posisi long, yang mungkin mengindikasikan akhir dari koreksi dan memicu reli sebelum Natal. Langkah-langkah kunci selama beberapa minggu mendatang, termasuk mencapai level USD 45 ribu (sekitar Rp 697 juta), dapat membuka pintu menuju level USD 48 ribu (Rp 743 juta)," ujar Fyqieh.
Selama dua bulan terakhir, Bitcoin telah mengalami beberapa koreksi, yang sebagian besar merupakan tahap pemulihan untuk membangun momentum bullish yang lebih kuat. Fyqieh menekankan pentingnya melihat kesehatan pasar dari segi koreksi, bukan hanya melalui satu tren linear.
"Sementara Bitcoin kemungkinan akan mengalami koreksi dalam bull run saat ini, saya melihat minat yang lebih tinggi terhadap BTC pada 2024, terutama didorong oleh potensi persetujuan ETF (Exchange Traded Fund), peristiwa halving, dan masuknya pengembang baru," tutupnya. (and)
Baca Juga:
El Salvador Menambang Bitcoin Pakai Gunung Berapi
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?

Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan

Meluncur Bulan Depan, Spesifikasi OPPO Find X9 Kini Sudah Terungkap

Analisis Penjualan Xiaomi 17 dan iPhone 17, Mana yang Lebih Stabil?

realme Bikin Ponsel Game of Thrones, ini Fitur dan Spesifikasi

Road to OPPO Run 2025: Ratusan Pelari Jakarta Antusias Sambut Jersey dan OPPO Watch X2 Series
