Berwisata ke Tempat Dingin, Waspadai Hipotermia

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 22 Oktober 2018
Berwisata ke Tempat Dingin, Waspadai Hipotermia

Waspadai serangan hipotermia di cuaca dingin. (foto: pixabay/jill111)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BEBERAPA destinasi wisata menawarkan sensasi udara dingin yang menyengat. Sebagai contoh ketika kamu mendaki gunung.

Di dataran tinggi, suhu udara memang akan lebih rendah. Hal itu membuat kamu harus lebih berhati-hati saat berwisata ke daerah tersebut. Pasalnya, tubuh kamu rentang mengalami hipotermia di suhu udara yang rendah.

Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh turun drastis di bawah 35 derajat celsius. Padahal normalnya, suhu tubuh berkisar di angka 37 derajat celsius. Penurunan suhu itu bisa berbahaya bagi sistem saraf dan organ-organ tubuh karena tidak dapat berfungsi secara optimal.

Oleh karena itu, memahami gejala hipotermia setidaknya bisa membantu kamu untuk tanggap dan melakukan pertolongan sedini mungkin sebelum berakibat fatal.

Ciri-ciri hipotermia dapat dikelompokkan tergantung keparahan gejala hipotermia yang dialaminya, semisal:



Gejala hipotermia ringan

winter
Memakaikan pakaian tebal jadi pertolongan pertama pada hipotermia ringan. (foto: pixabay/free-photos)

Tanda utama yang bisa diukur dari hipotermia ringan ialah suhu tubuh menurun berkisar 32-35 derajat celsius. Pada tahap awal ini, aliran darah menuju ke kulit mulai menurun sehingga mengakibatkan kulit tampak pucat disertai dengan tubuh yang sulit bergerak.

Karena suhu yang dialami tubuh tidak normal, tubuh akan merespons dengan gerakan menggigil yang tidak terkontrol sebagai upaya untuk mengatasi paparan dingin sekaligus menciptakan panas.

Selain itu, gejala hipotermia ringan meliputi mual, kelelahan, kesulitan bicara dan melakukan gerakan, kesulitan berkonsentrasi, dan rasa tidak nyaman.

Seseorang yang mengalami hipotermia ringan harus segera diberi kehangatan, misalnya dengan menggunakan selimut atau pakaian tebal. Jika tidak diberikan pertolongan secepat mungkin, suhu tubuhnya akan terus menurun sehingga kedinginan yang dialami bertambah parah.

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan