Beredar Kabar Dokter di Jatim Suntik Mayat, IDI Belum Bisa Bertindak


Ketua IDI Jatim Dr Poernomo Budi (kiri) saat memberikan penjelasan kepada wartawan. (Budi Lentera/MerahPutih.com)
MerahPutih.com - Pasca kasus pelecehan seksual yang dilakukan perawat National Hospital, Surabaya terhadap pasien cantiknya, kini bermunculan beberapa kasus pelanggaran kode etik dunia kesehatan di Jawa Timur. Kini, warga dihebohkan dengan dugaan kasus dugaan pidana yang dilakukan seorang dokter yang menyuntik mayat di salah satu rumah sakit di Sidoarjo, Jawa Timur.
Meski demikian, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur, belum bisa bertindak. Sebab, menurut IDI sejauh ini kasus dugaan dokter menyuntuk mayat di rumah sakit di Sidoarjo itu masih beredar di media sosial dan belum ada laporan yang masuk ke IDI. "Kita belum menerima laporan resmi terkait dugaan asusila itu. Tetapi, kami siap melakukan investigasi jika diminta bantuan oleh pihak kepolisian. Karena, kasus itu juga menyangkut kode etik." kata Ketua IDI Jatim Dr Poernomo Budi Setiawan, (29/1).
Poernomo menjelaskan lantas mengomentari dugaan pelecehan yang dilakukan dokter R terhadap korban yang merupakan calon perawat di salah satu rumah sakit di Surabaya. Menurutnya, apabila hanya mengacu pada pemberitaan yang beradar, pihaknya tak bisa menentukan benar atau salah. Sebab, lanjut dia, pemeriksaan kesehatan memang banyak metode tergantung kebutuhan untuk apa.
"Misal tes kesehatan untuk membuat SIM. Itu cepat sekali. Beda dengan tes kesehatan untuk pencalonan gubernur seperti kemarin. Itu metodenya juga panjang dan lama. Nah, kalau kasus yang lagi ramai itu, kita juga belum tahu tes kesehatan untuk apa," terangnya.
Apalagi, lanjut Budi, jika terbukti benar, kasus itu sudah berlangsung lama. Dia pun berharap, jika ada pasien atau siapa saja yang merasa menjadi korban oknum dari pelaku medis, seharusnya bisa langsung melapor.
"Langsung saja lapor ke pimpinan instansi terkait. Atau melapor kepada kami." lanjutnya. (budi lentera)