Belut Putih Bermahkota di Setu Mangga Bolong

MerahPutih Kismis- Selain mitos hantu tanpa kepala dan siluman buaya putih yang menjadi penunggu Setu Mangga Bolong. Sejumlah misteri juga masih tersimpan dan dipercayai oleh penduduk sekitar, salah satunya adalah sosok Belut putih.

Ketua RT 010 RW 07, Sutrisno Susanto (55) membenarkan pada tahun 1997 seorang warga yang mendiami kawasan Setu Mangga Bolong di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan pernah menemukan belut putih dengan mahkota.

"Iya, kejadian itu sebelum krisis moneter, sekitar tahun 1997," katanya saat berbincang dengan merahputih.com, Rabu (1/4).

Sementara itu, Rudjianto (49) seorang warga yang sudah bermukim di kawasan Setu Mangga Bolong sejak tahun 1974 menjelaskan bahwa fenomena Belut Putih tersebut ditemukan oleh seorang warga yang gemar memancing di sekitar Setu Mangga Bolong. (Baca: Setu Mangga Bolong dan Mitos Buaya Putih)

Sebelum mendapatkan belut putih, seorang warga tersebut bermimpi bertemu dengan sosok belut putih. Dalam mimpi tersebut sejumlah persyaratan juga ditentukan agar bisa mendapatkan belut putih, yaitu memancing dengan menggunakan telur ayam kampung yang direbus, kemudian waktu memancing dilakukan menjelang maghrib atau saat senja.

Singkat cerita belut putih berhasil didapatkan. Usai mendapatkan belut putih, banyak warga dari berbagai daerah tertarik untuk melihat sosok belut putih dengan mahkota tersebut.

"Setiap hari banyak warga yang datang. Mereka penasaran mau lihat belut putih," kata Rudjianto, Selasa malam (31/3).

Rudjianto menambahkan, ketertarikan warga untuk melihat sosok belut putih semakin penasaran lantaran kabar santer yang terdengar, belut putih tersebut mempunyai daya magis dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit. (Baca: Setu Mangga Bolong dan Mitos Hantu Tanpa Kepala)

"Iya, belut itu punya kekuatan ghaib yang dipercaya banyak orang," sambung Rudjianto.

Oleh sang pemilik, belut putih tersebut diletakkan di dalam sebuah akuarium yang bisa dilihat banyak warga. Namun sayang kekuatan magis yang menyertai belut tersebut hanya bisa bertahan selama 40 hari 40 malam. Ketika batas waktu tersebut sudah habis, maka kekuatan serta kesaktian belut putih tersebut otomatis akan hilang.

Bukan hanya itu, belut putih yang dipercaya sebagai Ratu belut itu juga mempunyai banyak pengawal yang berbentuk belut-belut hitam dengan ukuran besar atau akrab disapa Moa.  (Baca: Ikan Siluman Situ Cipondoh, Buat Seorang Pria Hilang Ingatan)

"Setelah 40 hari, warga yang datang jadi sepi. Belut putih itu juga diberikan sang pemilik kepada orang pintar untuk dirawat," tandas Rudjianto. (bhd)