Belajar Aksara Korea di Sulawesi Tenggara


Foto: Instagram enje_____
Ada beberapa aksara yang masih digunakan di Indoneisa, seperti aksara Jawa, aksara Arab, aksara China dan beberapa aksara lainnya.
Aksara tersebut sudah digunakan sejak zaman nenek moyang, untuk aksara asing biasanya dibawa oleh para pedagang ke Indonesia ratusan tahun lalu.
Tapi tahukah Anda jika ada aksara Korea atau biasa dikenal dengan huruf Hangeul digunakan di salah satu daerah Indonesia?
Ternyata ada, mereka tinggal di Kota Baubau, Kepulauan Buton, Sulawesi Tenggara. Bahasa sehari-hari yang digunakan masyarakat ini adalah bahasa Cia-Cia atau Bahasa Buton Selatan, yang merupakan sejenis bahasa Austronesia.
Lalu kenapa masyarakat ini menggunakan huruf Hangeul dalam kehidupan sehari-hari mereka?
Seperti yang dihimpun dari berbagai sumber, sebelumnya masyarakat Baubau menggunakan aksara Arab, tapi penggunaan aksara Arab tidak tepat dengan bahasa mereka, banyak kata yang hilang dan berubah makna.
Hingga pada 2009, bahasa Cia-Cia menarik perhatian orang Korea saat terjalinnya hubungan kerjasama antara Pemerintah Kota Baubau dan Kota Seoul, kemudian diputuskanlah bahasa Cia-Cia menggunakan huruf Hangeul yang ternyata sangat cocok dengan bahasa mereka.
Bahkan bahasa Cia-Cia dangan huruf Hangeul masuk ke dalam kurikulum pendidikan sebagai muatan lokal, beberapa plang jalan dan tulisan di kantor-kantor pemerintahan pun menggunakan huruf Hangeul.
Beberapa guru dari Korea sengaja didatangkan untuk mengajar huruf Hangeul kepada masyarakat Baubau. Wah unik yah.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Malam Hari, Jokowi Berikan Bantuan ke Rumah Warga Kurang Mampu di Baubau

Di Baubau, Jokowi Terima Penganugerahan dari Kesultanan Buton
