Begini Cara Menyeduh Teh yang Benar, Millenial Wajib Tahu


Profesor Dr Ir Murdijati Gardjito (kiri) menyebut ada cara dan aturan khusus untuk menyeduh teh. (foto: MP/Ikhsan Digdo)
MINUM kopi sudah menjadi gaya hidup belakangan ini. Sebagai bukti, kedai kopi bertebaran bak jamur di musim hujan. Mayoritas pelanggan mereka ialah anak muda.
Popularitas kopi malah menenggelamkan pamor minuman lain yang tak kalah nikmatnya, yakni teh. Padahal, Indonesia sendiri memiliki produksi teh yang amat difavoritkan.
Hal tersebut diungkapkan Profesor Dr Ir Murdijati Gardjito, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada, kepada Merahputih.com di Jakarta Creative Hub, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
"Jadi begini, sebetulnya Indonesia itu punya produksi teh yang sangat disukai masyarakat, yaitu teh wangi," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini teh semakin terlupakan oleh anak muda. Pasalnya, banyak yang tidak mengetahui cara membuat teh. Ternyata, ada seni kecil dalam membuat teh, tepatnya sebuah aturan.
Jika memang diseduh dengan benar, beragam manfaat bisa didapat dari teh. Oleh karena itu penting bagi generasi millenial untuk tahu cara membuat teh agar minuman ini akan semakin digemari.
"Sayangnya, generasi muda itu tidak mengenal cara menyeduh teh yang baik. Sehingga menurut saya perlu dilakukan promosi sepanjang waktu agar generasi muda itu paham persoalan teh, paham manfaat minum teh, dan paham bagaimana cara membuat teh. Jadi bisa dinikmati dengan baik," sambungnya.

Lantas bagaimana cara menyeduh teh yang baik? Yang paling utama ialah mengetahui takaran teh yang akan diseduh. Takaran tersebut juga harus sesuai dengan jumlah air mendidih yang diaplikasikan dalam penyeduhan teh.
"Menyeduh teh yang baik itu ialah 3,5 g teh diseduh dengan 150 cc air mendidih," jelasnya.
Penyeduhan tidak sampai di situ saja. Setelahnya, teh perlu didiamkan selama 5 menit. Hal itu perlu dilakukan untuk mendapatkan khasiat teh yang maksimal.
Setelah didiaamkan, sari teh akan terekstrak. Teh yang terekstrak maksimal memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sehingga memberikan manfaat luar biasa bagi tubuh.
"Kemudian dibiarkan 5 menit paling lama. Pada saat itu sari yang terekstrak dari teh itu maksimal. Dalam kondisi demikian, teh sangat baik dinikmati untuk menjaga kesehatan, karena kandungan antioksidannya itu tinggi sekali, khususnya teh hijau," jelasnya lagi.
Terkait dengan hal itu, guru besar UGM itu juga menyarankan agar sebaiknya tidak meminum teh dengan gula. Aroma teh akan lebih terasa. Lagipula kadar gula yang dikonsusmsi masyarakat Indonesia amat berlebih.
Nasi yang menjadi makanan pokok memiliki kandungan gula. Apalagi mayoritas orang lebih banyak mengonsumsi nasi ketimbang lauk yang mengandung protein. Bisa dibayangkan berapa kadar gula yang dikonsumsi orang Indonesia setiap harinya.
"Minum teh itu, gulanya jangan terlalu banyak atau kalau bisa tanpa gula. Sehingga aroma tehnya begitu terasa. Bangsa Indonesia ini sudah kebanyakan mengonsumsi gula. Kebanyakan konsumsi gula itu tidak bagus," pungkasnya. (Ikh)