Bawa Pulang Piala Citra, Gemailla Gea Geriantiana Enggak Mau Malu-Maluin

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 12 November 2017
Bawa Pulang Piala Citra, Gemailla Gea Geriantiana Enggak Mau Malu-Maluin

Gemailla Gea Geriantiana happy terima Piala Citra. (foto: Gemailla Gea Geriantiana)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

FILM Night Bus menang banyak di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2017 yang digelar Sabtu (11/11) malam. Salah satu kategori yang dimenangi film Night Bus ialah penata busana terbaik. Sang penata busana Gemailla Gea Geriantiana sukses membuat tampilan film drama thriller itu makin apik.

Kreativitas Gemailla Gea Geriantiana dalam menyiapkan busana para pemain film layar lebar tak diragukan lagi. Wanita kelahiran Bandung, 6 Oktober 1976, itu sudah tiga kali masuk nominasi penata busana terbaik Festival Film Indonesia (FFI).

Ketika dihubungi merahputih.com, Gea--demikian ia biasa disapa--mengaku happy menerima Piala Citra. Namun, penghargaan itu juga memberinya tanggung jawab.

"Aku happy. Selain itu, tanggung jawab aku makin gede," ujar Gea.

Tanggung jawab yang dimaksud Gea ialah dalam hal bekerja dan berkarya. Ia menyebut penghargaan itu membuatnya bekerja lebih giat, demikian juga dalam menjaga sikap.

"Biar enggak malu-maluin," ujarnya seraya tertawa.

Untuk film Night Bus, Gea bersama timnya harus menyiapkan sekitar 300-400 buah pakaian. Baju itu terdiri dari baju utama dan beberapa baju duplikat. Ia diberi waktu hanya tiga bulan untuk menyiapkan semuanya.

“Sebenarnya enggak sulit menyediakan baju. Tapi aku harus hati-hati memilih warna, bahan baju dan cutting-annya. Karena ini kan film perang, ada adegan tembak-tembakan dan waktu syuting kebanyakan di malam hari. Terus para pemainnya juga sudah berhari-hari di dalam bus enggak mandi,” tuturnya.

Agar efek perang semakin terasa, ia banyak melakukan riset dan berdiskusi ke berbagai pihak. Ia harus putar otak memanfaatkan barang-barang di sekitar untuk bisa menonjolkan efek darah, tembakan, dan robekan dalam perang.

“Aku pakai cat tekstil buat ciptain efek darah. Terus pakai tanah atau kopi buat ciptain efek kotor dan perangnya. Pokoknya bahan apa pun bisa dipakai untuk menghidupkan efek,” kata Gea.

Terbukti kreativitas dan kerja keras Gea diganjar penghargaan prestisius Piala Citra. Selamat, Gea!(*)

Cari tahu lebih banyak tentang Gea Kisah Gemailla Gea Geriantiana, Penata Busana yang 3 Kali Masuk Nominasi FFI

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan