Batu Dinding Semboja, Tembok Besar di Rimba Bumi Mulawarman


Batu Dinding Samboja menawarkan keindahan hutan belantara Borneo. (foto: Instagram @sheptiyantii)
SEBUAH dinding karst setinggi 125 meter membentang sejauh 150 meter kini jadi incaran destinasi terbaru para petualang. Batu Dinding Samboja, demikian warga menamai fenomena alam yang terletak di Desa Bukit Merdeka Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), ini. Meskipun belum begitu terkenal, destinasi ini begitu Instagramable. Terlebih saat matahari terbit.

Batu Dinding Samboja menjadi destinasi wisata petualangan secara tak sengaja. Destinasi ini ditemukan sekelompok mahasiswa perguruan tinggi dari Bandung, Jawa Barat, beberapa tahun lalu. Mahasiswa tersebut menulis skripsi mengenai bebatuan. Saat meneliti, mahasiswa tersebut menjadikan bebatuan berpasir di Samboja sebagai objek observasi.
Foto-foto keindahan alam sekitar lokasi itu kemudian jadi viral sehingga menarik banyak pengunjung untuk datang. Nama Batu Dinding pun langsung disematkan. Hal itu mengacu pada kondisi bebeatuan yang terjal di kiri kanan, seperti dinding. Bahkan, tak sedikit yang menyebut destinasi ini mirip Tembok China yang terkenal itu.

Namanya juga wisata petualangan, jadi untuk mencapai lokasi, kamu harus sedikit usaha. Dari jalan besar Jalan Soekarno-Hatta Km 45, tempat gapura pintu masuk Batu Dinding Samboja, kamu harus melalui jalan petak tanah sejauh 4 kilometer. Jalan petak itu hanya bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor roda dua. Perjalanan roda dua pun tak langsung mengantar kamu ke lokasi, hanya sampai parkiran kendaraan. Dari sana, kamu masih harus berjalan sejauh 1 kilometer, menyusuri pepohonan Taman Hutan Rakyat Bukit Soeharto serta perkebunan warga.
Sepanjang perjalanan, keindahan alam, pemandangan perkebunan buah naga, jeruk sunkist, dan karet akan menemani kamu. Namun, jika ingin lebih aman dan pasti sampai, ada warga sekitar yang menyediakan jasa pemandu bagi wisatawan. Jangan ragu untuk bertanya atau bercengkerama dengan mereka. Warga sekitar memang banyak yang beralih profesi dari bertani atau berkebun menjadi pemandu jalan, penjual makanan, hingga ikut mengelola Bukit Dinding Samboja.

Inisiatif mereka mengelola destinasi baru ini memang bikin pengunjung tenang. Mereka memastikan pengunjung tertib saat memasuki puncak bukit yang sangat sempit. Lebar puncak bukit karst ini kurang dari 5 meter. Bahkan di beberapa batu menjulang, lebarnya hanya sektiar 1 meter. Batu Dinding Samboja memang berbentuk memanjang seperti pundak kuda kurus, dari selatan ke utara. Panjangnya kurang lebih 500 meter.
Ketika pengunjung sedang ramai-ramainya, bukan tan mungkin ada wisatawan yang terpeselet dan terjatuh dari tebing. Untuk menghindari hal itu, beberapa warga menjadi pengawas di lokasi. Selain itu, mereka juga berinisiatif membuat pagar pembatas seadanya dari tali dan besi. Meskipun demikian, kamu tetap harus waspada dan berhati-hati saat berkunjung ke atas Dinding Batu Samboja ya.

Dari ketinggian Batu Dinding, kamu bisa menyaksikan belantara Kalimantan yang masih menghijau. Pemadangan indahnya alam Borneo Timur akan melenakan dan membuat hati tenang. Dari ketinggian Batu Dinding, kamu bisa menikmati pesona matahari terbit dan matahari terbenam. Jika ingin merasakan momen matahari terbit, kamu harus tiba di lokasi paling tidak pukul 04.00. Di lain hal, jika ingin menyaksikan pendar jingga saat matahari terbenam, maksimal kamu sudah ada disana pada pukul 16.00.
Dengan membayar retribusi masuk lokasi dan parkir kendaraan yang terbilang murah, kamu bisa bertualang di indahnya belantara Kalimantan Timur. Siap berangkat?(dwi)