Batu Candi Diduga Peninggalan Kerajaan Majapahit Ditemukan di Makam Sunan Ampel


Penemuan batu candi di komplek makam Sunan Ampel. Foto: MP/Budi Lentera
MerahPutih.com - Para pegiat sejarah yang tergabung dalam Begandring Soerabaia menemukan dua struktur batu candi di Kompleks Makam Sunan Ampel.
Anggota Begandring, Tri Priyo Widjoyo menyebut, jika benda tersebut diduga menjadi peninggalan pra Kerajaan Majapahit.
Baca Juga
Pengelola Bakal Sediakan Paket Sepeda Keliling Candi Prambanan dan Borobudur
"Penemuan struktur dua batu ini mirip batu candi. Ini layak diteliti," ujar Priyo, (14/12).
Menurut Priyo, dua benda arkeologis tersebut ditemukan saat Begandaring menggelar wisata bersejarah bertajuk “Surabaya Urban Track (Subtrack)” di kawasan Makam Ampel, Surabaya.
Program ini digelar periodik yang melibatkan para akademik, praktisi, mahasiswa, komunitas, dan media.

Dua batu bersejarah ini, lanjut Priyo, diletakkan begitu saja di area Makam Sunan Ampel yang sekarang sedang dibangun.
Selain dua batu candi itu, pegiat sejarah juga menemukan 1 umpak, 4 gentong batu andesit, 3 lumpang andesit, 1 nisan batu berornamen flora dan fauna setinggi satu meter, dan 4 nisan lain dengan ornamen berbeda.
Priyo menjelaskan, selama ini hanya gentong batu yang jamak diketahui publik sebagai tempat minum peziarah. Gentong-gentong itu ditata rapi sebelum masuk makam Sunan Ampel.
Namun benda-benda yang lain belum pernah dilihat khalayak. Termasuk nisan asli Sunan Ampel yang diganti baru, enam bulan lalu.
"Kami berharap benda-benda bersejarah tersebut segera diamankan dan diteliti. Jangan sampai rusak atau raib," tutup Priyo.
Baca Juga
Pernikahan Berlatar Belakang Candi Prambanan, Berikan Kenangan Abadi
Sementara, koordinator Begandring Nanang Purwono, mengaku terkejut melihat temuan benda-benda bersejarah berserakan di lokasi proyek. Bahkan salah satu nisan ada yang patah.
"Ini tidak sembarangan. Benda-benda ini memiliki nilai sejarah sangat tinggi," kata dia.
Lalu, Nanang menunjuk salah satu batu yang ditemukan, di mana batu itu berbentuk huruf "L". Batu seperti ini lazim ditemukan dalam struktur candi berbahan batu andesit (padas). Ukurannya, panjang 60 cm, lebar 40 cm, dengan ketebalan 30 cm.
"Batu ini memiliki model struktur penguncian (interlocking system). Tidak pernah ditemukan benda bersejarah seperti ini di Surabaya," jabarnya.
Nanang berharap, Pemerintah Kota Surabaya dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) segera mengambil langkah-langkah kongkret penyelamatan benda-benda bersejarah tersebut.
“Saya yakin benda-benda ini masuk kategori cagar budaya. Pemegang kebijakan harus segera turun untuk mengamankan benda-benda itu,” pungkasnya. (Budi Lentera/Surabaya)
Baca Juga
Bagikan
A. Haris Budiawan/Budi Lentera
Berita Terkait
Arloji Saku Eks Charles Dickens akan Dilelang

Pasar Vintage Terbaik untuk Pencinta Barang Antik
