Banjir Landa Jakarta, Pengamat Duga Permukaan Tanah Terus Menurun
Banjir terus melanda Jakarta. Foto: Unsplash/Jonathan Ford
MerahPutih.com - Banjir yang terjadi di Jakarta akibat hujan deras seolah tak ada hentinya. Pengamat tata kota, Azas Tigor Nainggolan menduga, banyaknya wilayah tergenang di Jakarta adalah kondisi daratan yang berada di bawah permukaan air laut.
Persoalan banjir menjadi tantangan yang selalu dihadapi oleh setiap kepemimpinan. Termasuk, di era Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono
"Di area rawan banjir Jakarta, termasuk di utara perlu dilakukan langkah-langkah cepat,” kata Tigor kepada awak media di Jakarta, Sabtu (2/3).
Baca juga:
Sempat Surut, 1 Ruas Jalan dan 2 RT di Jakarta Kembali Kebanjiran
Jakarta Utara tengah mengalami perkembangan wilayah yang pesat pada setiap tahunnya. Hal ini, kata Tigor, ditandai dengan pembangunan gedung tinggi. Lalu, ada peningkatan aktivitas penduduk, yang secara tidak langsung meningkatkan kebutuhan air bersih, sehingga mengakibatkan pengambilan air tanah secara masif.
Berdasarkan jurnal yang ditulis Yanoveryanto Setio Putro, pengukuran dari 1925-2003, menunjukkan permukaan air laut Jakarta selalu naik setiap tahun atau rata-rata 0,5 cm per tahun.
Di sisi lain, laju penurunan muka tanah di Jakarta telah mencapai 5-12 cm per tahun di beberapa tempat selama tiga dekade terakhir.
Baca juga:
Drainase di Jakarta disebut Tak Sanggup Tampung Hujan Ekstrem
“Ini menyebabkan akumulasi permukaan air laut yang lebih besar, yang menyebabkan daratan membanjiri Jakarta," sambungnya.
Tigor juga menyebutkan, untuk mengatasi banjir juga diperlukan penambahan pompa serta rekaya buka tutup pintu air.
"Tapi yang penting ada upaya nyata yang dilakukan, Sodetan Ciliwung beres, perbaikan drainase dilakukan, tambah pompa dan yang lainnya. Political will kepala daerah untuk menyelesaikan banjir itu ada dan nyata," pungkas ketua Forum Warga Kota Jakarta ini. (knu)
Baca juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Korban Tewas Banjir di Sumatera Tembus Angka 990 Orang, Pencarian Masih Dilakukan
71 Ruas Jalan dan 31 Jembatan Nasional Terdampak Bencana, Pemerintah Jadikan Prioritas Perbaikan
Data Korban Banjir di Sumut Capai 343 Orang Meninggal, Terus Bertambah
Wamenkomdigi Nezar Pastikan Internet Satelit Starlink Dipastikan Gratis 1 Bulan di Daerah Bencana
Warga Bantaran Citarum Direlokasi, Pemerintah Berikan Uang Kontrak Rumah 1 Tahun
Baju Sitaan Impor Ilegal Made in Tiongkok dan Bangladesh Bakal Diberikan ke Korban Banjir
Korban Meninggal Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Tembus 969 Orang, Infrastruktur Rusak Parah
18 Daerah Masih Belum Aman, Status Tanggap Darurat Bencana di Sumut Diperpanjang
Prakiraan Cuaca BMKG Jakarta Kamis (11/12): Pagi Hingga Siang Mendung Total, Sore Hujan Ringan
Sekolah Terdampak Banjir Sumatera Dapat Bantuan Maksimal Rp 25 Juta