Banjir Besar Melanda Bali, 2 Warga Meninggal dan Ratusan Lainnya Terdampak
Kondisi warga terdampak banjir di Denpasar.(Foto: Instagram @infodenpasar)
MERAHPUTIH.COM - BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah daerah di Bali mengalami banjir. Wilayah terdampak banjir berada di Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, Klungkung, dan Kota Denpasar. BNPB mengatakan banjir di wilayah Bali terjadi sejak Selasa (9/9) malam.
Di Kabupaten Jembrana, banjir terjadi di beberapa titik. BNPB juga mencatat banjir di Jembrana menimbulkan dua korban jiwa. Data sementara yang diterima BNPB pada Rabu (10/9), pukul 11.30 WIB menyebutkan dua warga meninggal dan 200 jiwa terdampak di Kabupaten Jembrana.
BNPB juga mencatat 85 warga mengungsi di beberapa titik di Kabupaten Jembrana, di antaranya pos balai Desa Yeh Kuning 10 jiwa, pos balai banjar Yeh Kuning 10 jiwa, Musala Assidiqie 40 jiwa, dan Musala Darul Mustofa 25 jiwa. Sementara itu, sebanyak 104 KK dengan 423 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Klungkung.
Di wilayah Kabupaten Jembrana, banjir melanda Kecamatan Jembrana. Sedangkan daerah lain yang dilanda banjir yakni Kecamatan Sukawati di Kabupaten Gianyar, Kecamatan Kediri di Kabupaten Tabanan, dan Kecamatan Dawan di Kabupaten Klungkung.
Baca juga:
Gubernur Bali Sebut Banjir Besar Disebabkan Curah Hujan Tinggi dan Masalah Sampah
BNPB juga menjelaskan ada empat kecamatan di Kota Denpasar yang saat ini terdampak banjir. Wilayah yang kebanjiran itu berada di Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar Utara, Denpasar Selatan, dan Denpasar Barat.
“Sejumlah wilayah lain yang terdampak banjir di Bali saat ini masih dalam proses pendataan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (10/9).
BNPB juga melaporkan hujan dengan intensitas sedang hingga deras disertai angin kencang akan turun di sejumlah wilayah Bali sore ini. Peringatan dini cuaca teridentifikasi berada di beberapa wilayah Bali, seperti Kabupaten Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng, dan Kota Denpasar.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada terhadap ancaman bahaya hidrometeorologi basah. “Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor maupun angin kencang," ujar Abdul
Sebelumnya, Gubernur Bali I Wayan Koster menyebut curah hujan yang sangat tinggi mengguyur sebagian wilayah di Pulau Dewata menjadi penyebab banjir. “Jadi curah hujan memang sangat tinggi dari kemarin selama sehari sampai tadi, ya tentu saja ini menimbulkan masalah banjir," kata Koster.
Menurutnya, banyak faktor lain yang juga menjadi penyebab banjir, termasuk persoalan sampah.
"Sampah dari masyarakat, para pedagang, dan sebagainya," beber Koster.(knu)
Baca juga:
Gubernur Bali Wayan Koster Persilakan Sabung Ayam untuk Kebutuhan Tradisi, Melarang sebagai Judi
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Jalur Pantura yang Hubungkan Semarang dan Demak Masih Terendam Banjir Kamis Pagi, Ketinggian Air hingga 70 Cm
Banyak Motor Mogok Imbas Banjir Pantura Semarang-Demak, Polisi Imbau Cari Jalur Alternatif
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
6 RT di Jakarta Selatan Sebelumnya Kebanjiran, BPBD: Surut Sepenuhnya hingga Pukul 10.00 WIB
6 RT di Jakarta Selatan Kebanjiran hingga Sabtu Pagi
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Meksiko Diterjang Banjir, Sedikitnya 64 Tewas dan 65 Hilang
Banjir Menyerbu Wilayah Catalonia di Spanyol, Mengurung Warga di dalam Mobil
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak