Banjarmasin, Kota dengan Lanskap Paling Menarik di Mata Wisatawan


Salah satu lanksap kota Banjarmasin (Foto: Instagram/inkphy)
MerahPutih.Com - Prof Theo Spek dari Centre For Landscape Studies University of Groningan Netherland menilai keberadaan Kota Banjarmasin, Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, luar biasa di mata wisatawan.
"Bagi orang sini Kota Banjarmasin ini biasa-biasa saja, tetapi bagi wisatawan seperti dirinya dari Belanda dan Amerika, keberadaan kota ini sungguh luar biasa," kata Theo Spek yang didampingi Vera D Damayanti dari Departemen Arsitektur Lanskap IPB di Banjarmasin, Sabtu (11/11).
Ketika berdiskudi dengan Wali Kota Ibnu Sina serta 10 orang tokoh masyarakat di menara pandang Banjarmasin, Theo Spek sebagaimana dilansir Antara menilai yang luar biasa itu adalah kearifan lokal.
Setelah berada dua hari di Kota Banjarmasin dan mendatangi kampung-kampung di kota setempat menurutnya sangat layak jual bagi wisatawan karena keunikan-keunikannya.
Oleh karena itu, keunikan Kota Banjarmasin dengan ketradisionalannya itu harus dipertahankan untuk dunia wisata, jika memang terpaksa harus membangun kota dengan sistem modern setidaknya harus dipadukan dengan ketradisionbalannya itu.
Dalam pertemuan yang dipandu Kepala Bappeda Kota Banjarmasin, komunitas peduli sungai, dan beberapa tokoh lainnya itu Ibnu Sina mengatakan, Kota Banjarmasin itu kekuatannya ada pada sungai. Untuk itu, keberadaan sungai dan keunikan di kota ini perlu terus dipelihara dan dipertahankan.
"Modern itu harus, tapi yang tradisional tetap harus dilestarikan," ucap Theo Spek seorang ahli sejarah lanskap asal Belanda.
Melestarikan ketradisionalan dan keunikan itu, lanjutnya, sangat diperlukan dengan tujuan di antaranya untuk menjaga adat budaya dan kearifan lokal, dan juga untuk menarik minat wisatawan datang mengunjungi Kota Banjarmasin.
Kegiatan diskusi ini, terangnya, sangat bagus sebagai masukan bagaimana pandangan orang luar Banjarmasin terhadap Kota Banjarmnasin itu sendiri, sedangkan bagi jajaran Pemkot Banjarmasin untuk membangun perencanaan kota lebih baik lagi ke depannya.
Dosen Departemen Arsitektur Lanskap IPB, Vera Damayanti mengatakan, dalam penelitian yang dilakukan terhadap kota seribu sungai ini, diketahui dahulu ada sebuah benteng yang lokasinya bermuara Sungai Martapura.
Lokasi benteng tersebut, jelasnya, secara pasti ada, tapi sudah tergerus oleh waktu. Sedangkan fungsi dari benteng tersebut, katanya lagi, sebagai pos jaga dan pintu keluar masuk pemeriksaan kapal dan pemungutan uang tol.
"Keberadaan benteng han van Tol itu sekitar tahun 1817. hal tersebut diperkuat dengan ditemukannya koin peninggalan zaman Belanda. Selain sebagai pos jaga dan untuk memungut uang tol, benteng itu juga untuk menghindari penyelundupan," terang peneliti perubahan kota Banjarmasin dari waktu ke waktu ini.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Evakuasi Darat Jasad Korban Helikopter Estindo Air Berjam-jam, Tiba di RS Bhayangkara Jumat Dini Hari

Evakuasi Darat Jasad Korban, SAR Butuh Waktu 6 Jam ke TKP Helikopter Jatuh di Kalsel

Pilot dan Penumpang Helikopter Estindo Air Dipastikan Tewas, Evakuasi Jasad Lewat Jalur Darat

Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Kalsel, Para Saksi Mata Lihat Ada Ledakan

Dapur Umum Didirikan Suplai Makanan Ratusan Relawan SAR Helikopter Hilang Kontak di Kalsel

Identitas Nama 8 Orang Korban Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Kalsel

Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Mentewe Kalsel, Bawa 8 Orang Termasuk Pilot

TNI AU Kerahkan Sukoi Hingga F-16 di Atas Langit Kalsel

Sosok Ghazyendha Aditya Pratama, Anak Kapolda Kalsel yang Dianggap Flexing Hidup Mewah

Profil Muhidin, Pengusaha Batu Bara yang Kini Jadi Gubernur Kalsel
