Bahlil Dikecam Karena 'Memaksa' SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Pengamat Nilai Ada Kekacauan Logika Tata Kelola Energi

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Bahlil Dikecam Karena 'Memaksa' SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Pengamat Nilai Ada Kekacauan Logika Tata Kelola Energi

SPBU Pertamina.(foto: dok Pertamina)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Pernyataan kontroversial Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menantang operator SPBU swasta dengan ucapan 'kalau tak mau ikut aturan, silakan bisnis di luar negeri' menuai kritik tajam. Ucapan ini dilontarkan Bahlil menyusul molornya target kesepakatan pembelian base fuel (BBM dasaran) antara Pertamina dan Badan Usaha (BU) hilir migas swasta.

Salah satu kritik keras datang dari Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi. Ia menilai kebijakan yang memaksa SPBU swasta membeli bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina mencerminkan kekacauan logika tata kelola sektor energi nasional.

Baca juga:

Kader Golkar Adukan sejumlah Akun Medsos yang Ledek Bahlil ke Polisi

"Pemaksaan Bahlil kepada SPBU swasta agar membeli BBM Pertamina sudah mengarahkan pemerintah sebagai pedagang, bukan regulator lagi," tegas Uchok Sky kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/10).

Uchok berpendapat bahwa Menteri Bahlil telah mengaburkan peran negara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas). UU tersebut secara jelas membuka kegiatan hilir migas bagi badan usaha swasta setelah memenuhi izin, dan tidak memberikan monopoli distribusi BBM kepada Pertamina.

Tuduhan Merusak Kredibilitas dan Iklim Usaha

Menurut Uchok, pemerintah seharusnya menjamin keseimbangan pasar dan bersikap netral, bukan memihak kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menekan pelaku usaha swasta. Ia menduga kebijakan ini juga bertujuan untuk 'melindungi' Pertamina dari pesaing.

Uchok menegaskan bahwa kebijakan Menteri ESDM tersebut bukan hanya bertentangan dengan UU, tetapi juga merusak kredibilitas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebagai penjaga iklim usaha yang adil.

"Kebijakan ini menghapus citra pemerintah sebagai wasit yang netral," sindir Uchok Sky.

Baca juga:

Menteri Bahlil Mengaku Tiap Dipanggil Prabowo Selalu Kena Tegur

Hal ini bisa menyebabkan ribuan karyawan kehilangan pekerjaan dan memicu aksi protes. Lebih jauh, kebijakan yang membuat pemerintah bertindak sebagai "pedagang" dapat membuat investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan pernyataannya di sela acara HIPMI-Danantara Indonesia Business Forum 2025 di Hotel Kempinski, Senin (20/10).

"Kalau ada yang merasa berusaha di negara ini enggak ada aturannya, monggo cari negara lain. Karena negara ini kita bekerja, semua warga negara Indonesia harus patuh pada aturan main dan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia. Apalagi yang lain,” tutup Bahlil. (knu)

#BBM #Bahan Bakar Minyak #Bahlil Lahadalia #Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Bahlil Dikecam Karena 'Memaksa' SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Pengamat Nilai Ada Kekacauan Logika Tata Kelola Energi
CBA bahkan memprediksi dampak buruk jika kebijakan ini terus diterapkan, yaitu potensi gulung tikarnya banyak SPBU swasta
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Bahlil Dikecam Karena 'Memaksa' SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Pengamat Nilai Ada Kekacauan Logika Tata Kelola Energi
Dunia
Warga Berebut BBM dari Truk Tangki Terguling, 30 Orang Tewas 40 Luka-Luka
Para korban sedang berebut mengambil bahan bakar minyak (BBM) dari truk yang terguling itu sebelum ledakan dahsyat terjadi.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Warga Berebut BBM dari Truk Tangki Terguling, 30 Orang Tewas 40 Luka-Luka
Indonesia
Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB
Implementasi E10 harus bertahap, tidak tiba-tiba, serta didukung oleh insentif fiskal dan regulasi yang memadai
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB
Indonesia
Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin
Pemerintah Indonesia sendiri sedang menyiapkan peta jalan implementasi BBM E10 sebagai bagian dari transisi energi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin
Indonesia
Kader Golkar Adukan sejumlah Akun Medsos yang Ledek Bahlil ke Polisi
PP Angkatan Muda Pemuda Golkar (AMPG) melaporkan akun media sosial (medsos) yang menyerang dan menghina pribadi Bahlil Lahadalia.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
Kader Golkar Adukan sejumlah Akun Medsos yang Ledek Bahlil ke Polisi
Indonesia
Legislator Soroti Kinerja Buruk Menteri Bahli di Tahun Pertama Prabowo Berkuasa
Anggota Komisi VII DPR RI, Ratna Juwita Sari merespons komentar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menyebut hanya Presiden yang berhak menilai kinerja kementerian.
Wisnu Cipto - Senin, 20 Oktober 2025
Legislator Soroti Kinerja Buruk Menteri Bahli di Tahun Pertama Prabowo Berkuasa
Indonesia
Menteri Bahlil Mengaku Tiap Dipanggil Prabowo Selalu Kena Tegur
Bahlil mengaku tidak tahu siapa nama menteri atau eks menteri yang dimaksud Presiden Prabowo.
Wisnu Cipto - Senin, 20 Oktober 2025
Menteri Bahlil Mengaku Tiap Dipanggil Prabowo Selalu Kena Tegur
Indonesia
BBM E10 Rusak Mesin? Guru Besar UB Bongkar Mitos yang Bikin Rugi
Langkah ini bukan hanya bertujuan mencapai kemandirian
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
BBM E10 Rusak Mesin? Guru Besar UB Bongkar Mitos yang Bikin Rugi
Indonesia
BBM 'Hijau' Bikin Was-Was, Kementerian ESDM 'Paksa' Industri Otomotif Uji Ketahanan E10
Saat ini, penerapan bioetanol belum bersifat mandatori
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
BBM 'Hijau' Bikin Was-Was, Kementerian ESDM 'Paksa' Industri Otomotif Uji Ketahanan E10
Indonesia
Bye-Bye Knocking! BBM E10 Bikin Mobil Modern Senyum, Mesin Tua Auto Menangis
Pada kendaraan berteknologi lama umumnya produksi sebelum 2010, materialnya belum comply etanol dalam persentase lebih dari 5 persen
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Bye-Bye Knocking! BBM E10 Bikin Mobil Modern Senyum, Mesin Tua Auto Menangis
Bagikan