Atlet Olimpiade Tokyo Bakal Tidur di Ranjang Kardus, Ini Alasannya


Atlet tidur di atas kasur kardus untuk mencegah hubungan seks. (Foto: Chine Nouvelle)
MESKI COVID-19 masih mengintai, perhelatan olahraga terbesar tetap dilangsungkan di Jepang. Oleh sebab itu, pihak Olimpiade Tokyo akhirnya putar otak menetapkan berbagai peraturan serta kebijakan lucu nan eksentrik.
Misalnya seperti melarang penonton untuk berbicara dengan keras atau berteriak menyoraki perlombaan. Selain itu, perkara tempat tidur para atlet juga ikut viral.
Alih-alih beristirahat di kasur normal pada umumnya, ranjang mereka terbuat dari kardus. Tujuannya untuk mencegah hubungan seksual agar bisa meminimalisasi penyebaran virus.
Baca juga:
Sebelumnya, seperti dilansir dari New York Post, panitia Olimpiade Tokyo telah memperingatkan peserta untuk tidak melakukan 'push-up' dua orang di tempat penginapan. Untuk tindakan preventif, mereka akhirnya memasang 18 ribu kasur kardus di kampung atlet.

Melihat hal tersebut, pelari jarak jauh dari AS, Paul Chelimo membagikan pengalamannya di Twitter. "Tempat tidur yang dipasang di Tokyo Olympic Village akan terbuat dari kardus, hal ini bertujuan untuk menghindari kemesraan antar atlet," cicitnya. Sepertinya bahan ini dipakai supaya tempat tidur hanya dapat menahan bobot satu orang saja.
Tak tinggal diam, Chelimo malah meledek ranjang tersebut. "Aku tidak bisa terbang naik kelas bisnis Polaris lalu tidur di box karton," sindirnya. Lalu ia menambahkan bahwa sepertinya ia harus berlatih untuk tidur di lantai karena jika tidak, kasurnya mungkin akan roboh.
Namun, pesenam Rhys Mcclenaghan menyebutkan bahwa meskipun ranjangnya terbuat dari kardus, tempat tidur itu tetap kokoh. Untuk membuktikannya, peserta asal Irlandia itu membuat video yang memperlihatkan dirinya sedang meloncat-loncat di atas mebel tersebut.
Baca juga:
Meski terkesan konyol, tindakan ini memang dilakukan untuk menjaga keamanan semua peserta. Oleh sebab itu, selain membuat ranjang spesial, pihak penyelenggara juga membagikan 160 ribu kondom.
"Maksud dan tujuan kami bukan agar atlet menggunakan kondom di Olympic Village, melainkan untuk membantu meningkatkan kesadaran dengan membawanya pulang ke negara masing-masing," jelas Tokyo Olympics Organizing Committee dalam pernyataannya pada Japan Today.
Sebenarnya inisiatif ini memang bukan tanpa alasan. Sebab setidaknya sudah ada dua atlet Olympic Village yang dinyatakan positif. Namun apakah penggunaan kasur kardus ini merupakan langkah yang efektif dan tepat untuk menghentikan penyebaran virus ?
Di sisi lain, ternyata ada tujuan yang lebih masuk akal dari keberadaan kasur kardus ini. Panitia menyebutkan bahwa penggunaan kardus diharapkan dapat memudahkan proses pemindahan barang di Olympic Village.
Kabarnya setelah Olimpiade selesai kasur ini akan didaur ulang menjadi produk kertas sehingga tidak berakhir hanya menjadi sampah. (sam)
Baca juga:
Lelang Sepatu-sepatu Memorabilia Olimpiade Bisa Capai Belasan Miliar
Bagikan
Berita Terkait
Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!

Raih Emas Terbanyak di Asian Cup Woodball Championship 2025, 3 Srikandi Indonesia Belum Puas dan Mau Catat Sejarah Baru

Tim Selancar Ombak Indonesia Tambah 2 Tiket ke Asian Games 2026 Nagoya

Pesan Permen Narkoba Thailand, Center Tangerang Hawks Jarred Shaw Terancam Hukuman Mati

MILLS Luncurkan Koleksi Merchandise Eksklusif Tim Indonesia, Desainnya Modern dan Elegan

Indonesia Jadi Negara Tropis yang Kirim Atlet ke Asian Winter Games 2025

Indonesia Masters 2025 Siap Digelar, Pebulutangkis Top Dunia Bakal Getarkan Istora Senayan

NOC Indonesia Tegaskan Komitmen Perlindungan Atlet dari Ancaman Kekerasan Psikis hingga Seksual

Neymar Beli Penthouse Mewah Seharga Rp 866 Miliar di Dubai

Khabib Nurmagomedov Tegaskan Tidak akan Kembali ke UFC
