Atasi Ruam Popok pada Bayi dengan Cara Ini

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 30 Juli 2018
Atasi Ruam Popok pada Bayi dengan Cara Ini

Ruam popok membuat bayi tak nyaman. (foto: Pixabay/Ben_kerckx)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BAYI umumnya menangis atau rewel karena hal-hal yang membuat mereka tidak nyaman. Kedinginan, lapar, haus, kepanasa, atau bahkan popok yang basah akan memicu tangis mereka. Selain itu, kondisi tubuh yang sedang sakit juga membuat bayi menjadi rewel.

Salah satu penyebab kerewelan bayi ialah ruam popok. Jenis pakaian itu memang lazim dipakaikan pada bayi baru lahir hingga usia dua bulan. Namun, sekarang popok sekali pakai juga dikenakan pada anak bahkan hingga usia batita.

Penggunaan popok dalam jangka waktu lama rentan membuat kulit bayi yang halus terkena ruam. Ruam dapat berupa kemerahan atau kulit bersisik. Bayi akan merasa amat tak nyaman dan perih karena ruam popok menghampiri.

Agar bayi kembali nyaman, atasi ruam popok dengan cara berikut.

1. Rutin mengecek popok

Poin ini sangat penting sekali, yaitu mengecek popok bayi. Apakah sudah basah atau kotor? Kamu juga perlu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mengganti popok bayi. Bersihkan area kulit yang tertutup popok dengan kain lembut atau dengan menyemprotkan air dari botol. Kamu juga bisa mengelapnya dengan tissue, tapi jangan menggosoknya terlalu keras. Hindari tissue basah yang mengandung alkohol atau pewangi. Ketika memandikan bayi, gunakan sabun lembut, tepuk-tepuk tempat ruam muncul.

Usahakan bayi memiliki waktu ia tidak memakai popok. Hal itu dapat membuat kulitnya tetap kering dan bebas dari gesekan. Saat bayi tidak memakai popok, kamu bisa membaringkannya di atas handuk.

2. Rutin mengganti popok

Ganti popok bayi dalam waktu 2-3 jam. (foto: pixabay/readyelements)

Saat ruam muncul pada kulit bayi, rutin mengganti popok menjadi hal yang sangat harus dilakukan. Nomalnya, mengganti popok dilakukan 2 sampai 3 jam sekali. Namun, usahakan untuk secepat mungkin. Saat popok sudah terlihat kotor, kamu harus langsung menggantinya. Ruam ditambah kulit yang lembap dapat memicu iritasi yang semakin menjadi-jadi.

Saat memakaikan popok pada bayi, usahakan popok tidak dibalutkan dengan ketat, agar kulitnya dapat bernapas dan ruam tidak menjadi parah. Pastikan kamu menunggu kulit bayi kering terlebih dahulu sebelum memakaikan popok baru. Popok yang sekali pakai juga dapat membantu kulit bayi Anda tetap kering.


3. Mengoleskan krim atau gel

Gunakan krim yang mengandung zinc untuk meredakan ruam kulit serta mencegah iritasi lainnya. Tanyakanlah kepada dokter atau apoteker krim untuk mengatasi ruam popok bayi. Hindari menggunakan krim steroid (hydrocortisone) kecuali dokter meresepkannya. Jenis krim tersebut dapat mengiritasi kulit pantat bayi, apalagi jika pemakaiannya tidak tepat.

Jangan lupa, oleskan petroleum jelly agar krim tidak menempel di popok. Gel seperti Vaseline cocok untuk diaplikasikan. Selain kandungan parfumnya yang sedikit, harganya juga terjangkau. Tipe gel itu juga tidak terlalu kuat, sehingga aman digunakan.

4. Pilih popok yang tepat

popok
Pilih popok yang tepat. (foto: pixabay/publicdomainpictures)

Beberapa orangtua mengakui bahwa mengenali popok mana yang cocok untuk dipakai bayinya dapat mengurangi ruam pada bayi.

Kamu bisa mencoba beralih ke popok kain atau mencoba popok sekali pakai dari merek yang berbeda.
Jika mencuci sendiri popok kain bayi, ganti juga deterjen yang biasa dipakai untuk membersihkan popok. Gunakan sabun cuci yang lembut dan hypoallergenic. Cara lain, tambahkan setengah cangkir cuka saat membilas popok tersebut.

5. Pilih pakaian yang menyerap udara

Karena baju bersentuhan langsung dengan kulit, pilihan baju yang tepat akan membantu meredakan ruam. Baju atau popok yang ketat dapat membuat lembap area sekitar pantat bayi. Hal itu membuat bayi kepanasan.

Bahan yang menyerap keringat dibutuhkan saat cuaca panas. Selain untuk menghindari ruam, bahan yang menyerap keringat membuat bayi merasa lebih nyaman.

Segera tangani begitu ruam terlihat pada bayi ya. Hal itu untuk menghindarkan bayi dari rasa tak nyaman. Selain itu, penanganan yang tepat mencegah ruam menjadi infeksi yang parah.(*)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan