Asal Usul Kopi Joss Khas Yogyakarta


Kopi joss Lek Man, di kawasan Stasiun Tugu, Kota Yogyakarta, Senin (1/2). (Foto: MP/Fredy Wansyah)
MerahPutih Kuliner - Kopi joss merupakan salah satu sajian kuliner khas Yogyakarta. Kopi ini diracik dari bahan kopi biasa dengan campuran arang yang masih membara.
Setiap wisatawan yang pecinta kopi, singgah di Kota Pelajar tak lengkap rasanya bila tidak mampir di angkringan kopi joss. Namun, siapa sangka bila kopi joss Yogyakarta ternyata pertama kali dibuat oleh pedagang asal Klaten, Jawa Tengah.
Salah satu pedagang legendaris kopi joss di kawasan Stasiun Tugu, Kota Yogyakarta, ialah Angkringan Lek Man. Lek Man merupakan orang yang pertama kali meracik kopi joss. Awalnya, Lek Man hanya berdagang angkringan biasa. Karena posisinya yang dekat dengan stasiun, pelanggan angkringan ini banyak dari mereka yang bekerja di perkeretaapian, seperti petugas keamanan stasiun, petugas mekanik, petugas kebersihan stasiun, hingga masinis. Mereka kebanyakan berasal dari Jawa Timur.
Banyak pelanggan dari mereka yang bekerja di stasiun itu kerap meminta kopi kothok. Kopi ini merupakan kopi khas Jawa Timur. Penyajian kopi kothok unik yaitu dengan merebus langsung biji kopi bersama gula, atau tidak diseduh air panas seperti biasa menyeduh kopi. Disebut juga di-kothok atau juga rebus, air rebusan kopi itulah yang disajikan.
"Waktu itu, tahun 1980-an, pelanggannya minta kopi kothok-kopi kothok. Karena Lek Man tidak bisa membuat kopi kotok, terus ya dibuat itu kopi campuran arang menyala," kata Pak Aleks, adik Lek Man, saat bercerita kepada merahputih.com, Senin (1/2) malam.
Sejak saat itu, satu dua pelanggan kerap meminta kopi arang menyala ala Lek Man. "Lama kelamaan, banyak yang bilang kopi yang ngejoss Lek Man enak. Lama-lama kopinya dibilang kopi joss. Sampai sekarang namanya jadi kopi joss," katanya, sembari meracik kopi joss pesanan pelanggan.
Lek Man merupakan anak pedagang angkringan. Ayahnya telah berdagang angkringan sejak tahun 1950. Pria bernama lengkap Siswo Raharjo itu lantas mewarisi dagangan ayahnya pada 1969. "Kakak saya jualan di sini 40 tahunan," kata Pak Aleks dengan dialek khas Jawa.
Kini resep kopi ala Lek Man telah tersebar. Di sekitaran kawasan Stasiun Tugu, angkringan kopi joss sudah merebak bak jamur. Seiring itu pula Lek Man kini mewarisi dagangannya ke adiknya, Pak Aleks. "Kakak saya sekarang di rumah aja. Ya sudah tua, jadi saya yang nerusin," katanya. (fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
5 Rekomendasi Kuliner di Jogja yang Tak Boleh Dilewatkan
