Aroma Wewangian Menyeruak Saat Perbaikan Jembatan Panus

Ana AmaliaAna Amalia - Rabu, 14 Desember 2016
Aroma Wewangian Menyeruak Saat Perbaikan Jembatan Panus

Deskripsi : Jembatan Panus saat dalam perbaikan. (Foto: MerahPutih/Noer Ardiansjah)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Budaya – Siang itu, Selasa (13/12), terik matahari membakar kulit. Belum lagi ingar-bingar kendaraan yang melintasi Jembatan Panus baru, begitu bising menggema di indera pendengaran.

“Ayo, semangat kerjanya,” teriak salah seorang pengawas Satgas Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) kepada beberapa rekannya di Jembatan Panus, Jalan Raya Siliwangi, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/12).

Ya, beberapa pekerja nampak menikmati peranannya saat memperbaiki salah satu jembatan yang sarat akan nilai sejarah di kota Depok. Bahkan, beberapa lainnya, sambil asyik bekerja tiada bosan melemparkan sedikit candaan yang tak ayal mengurangi letih yang mereka rasakan siang itu.

Namun, di balik keceriaan tersebut justru tersemat sebuah cerita mistis yang hingga kini belum juga terpecahkan oleh beberapa pekerja di lokasi sekitar jembatan. Kisah misterius itu tak lain adalah aroma wewangian yang kerap kali tercium oleh para pekerja saat berada di bawah Jembatan Panus.

Menurut salah seorang pengawas Satgas Jalan dan Jembatan DBMSDA, Khairul Malik, aroma wewangian seringkali muncul di saat-saat yang tidak terduga bahkan saat tengah hari bolong. “Wangi banget, Bang. Munculnya juga kaga menentu,” tutur Malik kepada merahputih.com, Selasa (13/12).

Ihwal tersebut, lanjut Khalik, tak urung membuat heran para pekerja. Pasalnya, setiap dicari sumber wewangian itu, justru hilang seperti terbawa angin. “Dan ketika tidak dicari, muncul lagi,” lanjut Khalik.

Meski demikian, dirinya beserta para pekerja tak pernah menghiraukan aroma misterius itu, kendati terkadang membuat bulu kuduk mereka sedikit naik. Dan hal tersebut, tambahnya, tak mengurangi semangat para pekerja untuk memperbaiki situs bersejarah kota Depok itu.

Misteri Kisah Nyai Eti

Terlepas dari hal tersebut, yang lebih menonjol lagi adalah cerita misteri tentang Nyai Eti, ‘sang penjaga’ Jembatan Panus.

Jembatan yang memiliki panjang 100 meter dengan lebar 5 meter ini dibangun di masa pemerintah kolonial Belanda sekira kurun 1917-1918. Jembatan yang dibangun arsitek Andre Laurens ini menjadi penghubung Jakarta-Depok-Bogor. Sejak awal pembangunan, jembatan ini menyimpan kisah misterinya sendiri.

Sosok wanita muda berparas cantik berpakaian putih acap kali menampakkan wujudnya di Jembatan Panus. Kisah ini sudah jadi rahasia umum bagi warga sekitar jembatan. Menurut penuturan orang-orang sekitar, sosok hantu itu kadang terlihat seperti wanita muda cantik, tapi bisa juga tampil dalam wujud nenek tua.

Suryono, salah seorang warga mengatakan bahwa wanita tersebut memang sering menampakkan wujudnya jika ada pelintas yang memiliki niat buruk. “Kalau ada yang berniat jahat, pasti akan bertemu dengan sosok itu,” kata Suryono.

Adapun sosok wanita tersebut, tambah Suryono, hantu Eti semasa hidupnya adalah seorang wanita muda yang bunuh diri dengan melompat dari jembatan tersebut karena patah hati pada tahun 1950-an. Wanita berparas cantik itu merasa sakit hati dengan seorang lelaki. “Entah, bagaimana cerita jelasnya. Yang pasti, wanita itu (Eti) bunuh diri dengan melompat dari atas jembatan ke Sungai Ciliwung,” tambahnya.

Diduga karena penasaran, arwahnya gentayangan di area jembatan itu. Kendati demikian, Eti, hantu yang seringkali dilihat oleh beberapa warga bukan sosok jin yang suka mengganggu masyarakat.

Bahkan, masih kata Suryono, pernah ada kejadian pada tahun 1980-an, ketika seorang wanita hendak diperkosa di bawah Jembatan Panus. Wanita itu lari menuju ke jembatan. Suasana yang sepi setelah banjir, membuat jeritan minta tolongnya tidak terdengar. Dikarenakan sudah tidak mampu berlari, wanita muda tersebut berhenti di tengah jembatan dan mendapat bisikan gaib dari hantu Eti.

“Bilangnya sih, ada bisikan yang menyuruh dia melompat dan Eti janji akan melindungi. Dengan kondisi tanpa mengenakan pakaian sehelai pun, wanita itu loncat dan akhirnya diselamatkan warga,” pungkas Suryono. (Ard)

BACA JUGA:

  1. Napas dan Harapan Baru Jembatan Panus
  2. Menanti Riwayat Jembatan Panus Depok
  3. JJ Rizal: Jembatan Panus Rahmat Bagi Kota Depok
  4. JJ Rizal dan Komunitas Depok Gelar Aksi Peduli Jembatan Panus
  5. Siapa Eti, Hantu Perempuan Berbaju Putih di Jembatan Panus?

 

#Sejarah Jawa Barat #Sejarah Depok #Jembatan Panus
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Fun
Depok Urban Track (DUT), Jelajah Tempat Historis di Depok Menggunakan Sepeda
Kebutuhan masyarakat kota pada sepeda tak akan terelakkan pada masa kini.
Hendaru Tri Hanggoro - Minggu, 04 Desember 2022
Depok Urban Track (DUT), Jelajah Tempat Historis di Depok Menggunakan Sepeda
Bagikan