Arista : Standar Bandara Indonesia Harus Di Upgrade

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 15 November 2016
Arista : Standar Bandara Indonesia Harus Di Upgrade

Bandara. Ilustrasi.(Foto: pixabay.com/@ciggy1/CC0/free_image)

Ukuran:
14
Audio:

Penilaian yang dilakukan Direktorat Keamanan Penerbangan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terhadap 185 penyelenggara bandar udara (UPBU) yang ada di seluruh Indonesia bulan Oktober lalu memperoleh masukan.

Pasalnya Kemenhub melakukan penilaian dalam hal Safety dan Security sekalgus terhadap bandara Indonesia yang telah dikategorikan dalam level Bandara Utama, Bandara kelas 1 (satu), kelas 2 (dua) dan kelas 3 (tiga). Hal itu seharusnya tidak dicampur-adukkan.

Masukan itu disampaikan Arista Atmadjati pengamat dunia penerbangan yang dihubungi reporter ini.

“Ya kalau safety audit Bandara Blimbingsari Banyuwangi dibanding dengan Bandara Soekarno-Hatta yang enggak apple-to apple” kata Arista.

“Soekarno-Hatta merupakan bandara Internasional kelas utama. Sementara Blimbingan itu bandara kelas tiga (3). Mungkin kalau antara sesama bandara kelas tiga, Banyuwangi bisa juara”, seru Arista menjelaskan.

Memang poin tertinggi yang diperoleh Blimbingsari mencakup enam aspek pengamanan bandara atau Critical Element (CE) dibandingkan bandara lain yang berada di bawah pengelolaan Kemenhub.

Termasuk diantaranya angka zero accident, peralatan dan infrastruktur yang standar di kelasnya serta adanya latihan mitigasi yang rutin.

Arista Atmadjati pengamat industri penerbangan. (Foto: harnas.co)

Sebagai bandara kelas tiga, bandara Blimbingan selevel dengan Sampit dan Labuan Bajo, masuk golongan bandara baru dan masih dalam tahap pengembangan.

Dosen Universitas Gajah Mada ini menilai bahwa kualitas infrastruktur bandara di pulau Jawa khususnya dan di Indonesia pada umumnya sangat jomplang dan terdapat gap yang besar.

Sudah saatnya, kata Arista pemerintah meng-upgrade standar bandara-bandara di Indonesia.

“Dari fasilitas Navigasi, Air Traffic Control, Lay Over Runway, pagar full bandara sehingga binatang seperti sapi atau babi tak mungkin masuk dan menganggu run way, serta ground support equipment,” tegas Arista.

Dengan perbaikan standar, Arista optimis, tidak hanya keamanan, pelayanan penumpang serta ketertarikan wisatawan untuk datang ke berbagai wilayah Indonesia juga akan meningkat.

Bukan tidak mungkin, angka kecelakaan pesawat terutama di bandara yang selama ini kerap terjadi, juga bisa diminimalisir. (beritajatim.com/dsyamil)

BACA JUGA

  1. Blimbingsari Terpilih Sebagai Bandara Terbaik Dari Aspek CE
  2. Bandara Minangkabau Diusulkan Ganti Nama, Tokoh Sumatra Barat Menolak!

  3. Presiden Ke Proyek Kereta Bandara Dulu, Yakin Masih Keburu Ketemu Demonstran

  4. Bandara Nop Goliat Dekai Jadi Pusat Distribusi Logistik

 

#Arista Atmadjati #Kepala Bandara Blimbingsari Dodi Dharma Cahaya #Bandara Blimbingsari
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Bagikan