Aplikasi SATUSEHAT Raih Penghargaan di The GovTech Prize 2024


Penghargaan itu membuat Indonesia berhasil bersaing dengan negara-negara di seluruh dunia dalam memanfaatkan teknologi digital. (Foto: Kemenkes)
MerahPutih.com - Kabar gembira datang dari Dubai, Uni (Persatuan) Emirat Arab. Aplikasi SATUSEHAT besutan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berhasil meraih penghargaan The GovTech Prize 2024 untuk Kategori Kesehatan pada 13 Februari 2024.
Kabar ini disiarkan melalui keterangan pers Kemenkes (20/1). "Penghargaan itu membuat Indonesia berhasil bersaing dengan negara-negara di seluruh dunia dalam memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat," tulis Kemenkes.
Penghargaan bertaraf internasional ini diserahkan langsung oleh Pemerintah Persatuan Emirat Arab yang diwakili oleh Pangeran Dubai Sheikh Hamdan bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum kepada Kemenkes RI yang diwakili oleh Staf Ahli bidang Teknologi Kesehatan sekaligus Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI Setiaji.
Baca juga:
Tak Lagi Pakai PeduliLindungi, Penggunaan Aplikasi SatuSehat Berjalan Lancar
“Penghargaan ini merupakan suatu kehormatan yang luar biasa bagi kami. Bahwa inovasi yang kami lakukan dalam meningkatkan kualitas data dan pelayanan kesehatan untuk masyarakat melalui digitalisasi telah diakui oleh dunia,” kata Setiaji.
The GovTech Prize telah berlangsung untuk kali kesembilan. Ajang ini diselenggarakan oleh Kantor Perdana Menteri Persatuan Emirat Arab melalui The Emirates Government Services Excellence Program (EGSEP).
Penghargaan ini bertujuan mengapresiasi inovasi yang dihasilkan, baik oleh pemerintah lokal maupun pusat, dari seluruh dunia.
Penghargaan ini sekaligus menunjukkan pengakuan di level global atas solusi kreatif dalam memanfaatkan kemajuan teknologi yang berdampak positif pada masyarakat dan menjadi inspirasi bagi negara-negara lainnya.
SATUSEHAT merupakan ekosistem platform pertukaran data kesehatan nasional terintegrasi. Platform ini dapat digunakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk mempermudah aksesibilitas data dan efisiensi layanan.
Saat ini, SATUSEHAT telah mengintegrasikan data kesehatan individu yang tersebar di lebih dari 22,000 fasyankes dengan target seluruh atau total 60,000 fasyankes yang nantinya akan terintegrasi di masa mendatang.
“Sehingga, tidak hanya dapat mengefisiensikan layanan, SATUSEHAT juga telah menjadi solusi bagi pemerintah menghadirkan data kesehatan yang reliabel untuk melahirkan kebijakan yang berkualitas dan tepat sasaran,” jelas Setiaji.
Dengan mengintegrasikan fasyankes melalui rekam medis elektronik (RME), kini SATUSEHAT mampu menghasilkan data kesehatan near real-time yang berkualitas.
Melalui aplikasi untuk selulernya, SATUSEHAT juga memungkinkan masyarakat untuk merasakan manfaat dari interoperabilitas tersebut. SATUSEHAT Mobile menyediakan sejumlah fitur bermanfaat sehingga masyarakat dapat mengetahui hasil pemeriksaan medis, serta riwayat vaksin dewasa dan imunisasi anak. (*)
Baca juga:
DPR Pertanyakan Keamanan Data Kesehatan Masyarakat di Aplikasi Satu Sehat
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan

Desain OPPO Find X9 Terungkap, Bakal Bawa Bezel Baru dan Paling Tipis di Kelasnya

Xiaomi 15T Series Siap Meluncur secara Global 24 September 2025, Intip Spesifikasinya

Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
