Apa Arti Panggilan Gus? Begini Makna dan Penggunaannya

ImanKImanK - Minggu, 15 Desember 2024
Apa Arti Panggilan Gus? Begini Makna dan Penggunaannya

Ilustrasi arti panggilan gus. Foto Freepik

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Panggilan Gus merupakan bagian dari budaya Jawa yang memiliki makna khusus dan sering digunakan dalam lingkungan pesantren.

Sebagai sebutan untuk anak laki-laki, khususnya putra dari kiai atau ulama, Gus mencerminkan rasa hormat dan penghargaan terhadap keturunan keluarga terhormat.

Namun, apa sebenarnya arti kata Gus? Mari kita telusuri lebih dalam.

Baca juga:

Apa Itu Bulldozer Parenting? Mengapa Terlalu Melindungi Anak Bisa Berdampak Buruk

Apa Arti Panggilan Gus

Menurut Kamus Bahasa Jawa-Indonesia Kemdikbud, kata Gus berasal dari kata "Bagus" yang dalam bahasa Jawa berarti 'baik' atau 'terhormat'. Secara umum, Gus digunakan sebagai panggilan untuk anak laki-laki, terutama mereka yang berasal dari keluarga terhormat, seperti anak kiai atau ulama.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata Gus dijelaskan sebagai julukan atau panggilan untuk anak laki-laki, khususnya putra kiai atau ulama.

Sebutan ini juga digunakan untuk menghormati seseorang yang dihargai karena pengetahuan agamanya. Ini mencerminkan budaya Jawa yang sarat dengan penghargaan terhadap keluarga dan ilmu agama.

Tradisi Panggilan Gus

Di lingkungan pesantren, panggilan Gus memiliki makna yang lebih dalam. Selain merujuk pada anak kiai, sebutan ini juga mengandung penghormatan terhadap garis keturunan dan peran orang tua mereka dalam masyarakat.

Baca juga:

Apa Itu Star Syndrome? Dampak Psikologis yang Tidak Disadari

Panggilan ini dianggap istimewa, karena menunjukkan pengakuan terhadap kontribusi orang tua mereka dalam dunia keagamaan dan pendidikan.

Menurut Wakil Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Afifuddin Muhajir, panggilan Gus tidak hanya berlaku untuk anak kiai, tetapi juga untuk seseorang yang memiliki pemahaman agama yang mendalam.

Hal ini menjadikan panggilan ini sebagai simbol ketokohan di kalangan masyarakat pesantren.

Asal Usul Panggilan Gus

Panggilan "Gus" pertama kali dikenal dalam tradisi keraton. Seperti yang dijelaskan dalam Kamus Baoesastra Djawa oleh Poerwadarminta (1939), panggilan "Gus" berasal dari "Raden Bagus", yang digunakan untuk menyebut putra raja yang masih kecil.

Seiring berjalannya waktu, sebutan ini berkembang dan menjadi populer di kalangan masyarakat Jawa sebagai sebutan terhormat bagi putra kiai.

Baca juga:

Habis Thanksgiving Terbitlah Black Friday, Apa Itu dan Bagaimana Sejarah Kemunculannya?

Dalam jurnal Makna Sapaan di Pesantren: Kajian Linguistik-Antropologis (Millatuz Zakiyah, 2018), dijelaskan bahwa meskipun pada awalnya panggilan "Gus" diberikan hanya untuk anak kiai yang masih kecil, seiring waktu, gelar ini tetap digunakan untuk mereka meski sudah dewasa.

Panggilan "Gus" bukan hanya merujuk pada usia, tetapi lebih pada status sosial dan ketokohan seseorang dalam masyarakat pesantren.

Filosofi

Sebagai simbol penghormatan, panggilan Gus bukanlah semata-mata untuk menghargai individu yang dipanggil, tetapi lebih kepada penghargaan terhadap jasa-jasa orang tua mereka, terutama dalam hal pengajaran agama.

Baca juga:

Apa Itu Food Coma: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Sebagaimana dijelaskan dalam tulisan NU Online, meskipun seseorang dipanggil "Gus", itu bukanlah bentuk kebanggaan pribadi, melainkan penghargaan terhadap keturunan dan peran orang tuanya dalam dunia keagamaan.

Dengan begitu, panggilan Gus menjadi simbol kehormatan yang mengingatkan pada jasa orang tua dalam mendidik generasi penerus, serta menjaga dan mengembangkan ilmu agama di tengah masyarakat.

Jadi dalat disimpulkan, panggilan Gus memiliki nilai budaya yang sangat tinggi dalam masyarakat Jawa, khususnya dalam lingkungan pesantren.

Sebutan ini tidak hanya merujuk pada anak kiai atau ulama, tetapi juga menjadi simbol penghormatan terhadap ilmu dan keturunan yang mereka bawa.

Bagikan
Ditulis Oleh

ImanK

Bagikan