Ancaman Siber Mulai Meningkat ke UMKM Indonesia


Ancaman siber mulai menyerang UMKM di Indonesia. (Unsplash/Mika Baumeister)
PERUSAHAAN keamanan siber Kaspersky dalam laporannya mengungkapkan bahwa, ancaman siber yang ditujukan kepada UMKM di Indonesia semakin meningkat selama paruh pertama 2023. Penjahat siber terus menargetkan sektor UMKM dengan berbagai taktik canggih.
Mereka menggunakan perangkat lunak yang paling sering digunakan oleh UMKM. Seperti MS Office, MS Teams, Skype, dan lainnya, untuk menyebarkan malware dan perangkat lunak berbahaya.
Baca Juga:

"Dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang sangat besar di Indonesia, sektor UMKM kini harus membangun pertahanan siber lebih dari sebelumnya. Penting bagi pemilik bisnis, sebagai langkah awal, untuk memetakan tantangan atau gangguan yang mereka hadapi terkait keamanan siber," jelas General Manager Asia Tenggara di Kaspersky Yeo Siang Tiong, dilansir ANTARA.
Pada laporan tersebut menyebutkan bahwa, sebanyak 730 karyawan UMKM di Indonesia menghadapi masalah malware yang menyamar sebagai aplikasi bisnis antara Januari hingga Juni 2023. Meski jumlahnya sedikit menurun dibandingkan dengan periode yang sama 2022, perangkat lunak berbahaya tetap menjadi ancaman serius.
Laporan Kaspersky juga mencatat bahwa terdapat 839 file berbahaya yang terdeteksi selama paruh pertama 2023, meningkat sebanyak 123,73 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kaspersky juga telah berhasil memblokir 11.969 file berbahaya yang ditujukan kepada UMKM dalam negeri selama paruh pertama tahun 2023. Ini menunjukkan peningkatan sebesar 83,18 persen dibandingkan dengan upaya serangan pada periode yang sama pada 2022.
Baca Juga:
Grup Keamanan Siber Global Identifikasi 1.150 Pangkalan Data Terbuka di Indonesia

Dalam menghadapi ancaman siber, Kaspersky memberikan beberapa saran untuk melindungi UMKM. Antara lain memberikan pelatihan kebersihan keamanan siber dasar kepada staf, melindungi layanan Microsoft 365 dengan Kaspersky Security untuk Microsoft Office 365, dan menetapkan kebijakan pengendalian akses ke aset perusahaan.
Selain itu juga penting untuk melakukan cadangan data secara rutin, dan memberikan pedoman penggunaan layanan dan sumber daya eksternal juga bisa dilakukan untuk perlindungan terhadap ancaman siber.
Kaspersky juga mendorong pengguna untuk menggunakan kata sandi yang kuat dan autentikasi multifaktor, menggunakan solusi keamanan untuk titik akhir, dan mempertimbangkan solusi keamanan yang komprehensif.
"Melakukan langkah-langkah ini dapat membangun rasa tanggung jawab bersama dalam melindungi bisnis, terlepas dari ukuran dan skalanya,” saran Yeo Siang Tiong. (and)
Baca Juga:
Jumlah Tenaga Ahli Kurang, Keamanan Siber Rentan
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih
