Aman kah Mewarnai Rambut Saat Hamil?

SELAMA masa kehamilan, seorang perempuan biasanya lebih berhati-hati memilih makanan dan produk perawatan tubuh serta rambut. Kesehatan janin menjadi penting bagi ibu hamil. Pemilihan makanan dan produk perawatan tubuh serta rambut pun menjadi penting.

Ibu hamil kerap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau mengecek sendiri kandungan gizi serta bahan-bahan kimia yang ada di dalam makanan atau produk perawatan tubuh serta rambut.

Secara teoritis, kulit menyerap zat kimia apapun yang dipakai. Ibu hamil biasanya menghindari zat kimia yang bisa membahayakan bayi mereka. Salah satunya pewarna rambut.

Namun, ilmuwan bernama Yvone Butler Tobah mengungkapkan kulit hanya menyerap sedikit pewarna rambut dan produk perawatan rambut lainnya. Jumlah pewarna rambut yang digunakan untuk mewarnai rambut hanya sedikit dan jumlah yang terserap ke tubuh pun juga sedikit. Peluang zat kimia tersebut mencapai janin sangat kecil . “Bahan-bahan kimia yang terdapat di pewarna rambut juga aman digunakan oleh ibu hamil,” ungkap Artistic Collective Matrix Global, Dan Csicsai.

Meski zat kimia pada pewarna rambut cukup aman digunakan ibu hamil, Anda harus memerhatikan kondisi rambut dan kulit kepala saat melakukan perawatan tersebut. “Apabila kulit sedang terinfeksi atau iritasi, tubuh akan menyerap lebih banyak bahan kimia dalam pewarna rambut,” terang Yvone.

Kondisi rambut saat hamil tentu berbeda dari biasanya. Tekstur rambut saat hamil mengalami perubahan. Pewarnaan rambut saat kehamilan bisa saja menyebabkan rambut patah, bercabang atau kusam. Menurut informasi yang dilansir dari American Pregnancy, kehamilan juga dapat membuat reaksi berbeda terhadap berbagai hair treatment misalnya mengeriting rambut atau mewarnai rambut.

Supaya prosesnya berjalan aman, pada dokter merekomendasikan pewarnaan rambut dilakukan setelah melewati trimester kedua atau ketiga kehamilan. Alternatif lainnya yakni penggunaan pewarna nabati. (Avia)