Alasan Penting Kamu Harus Berhenti Memakai Kantung Plastik!


Kantung plastik merugikan lingkungan dan kesehatan (Sumber: KHOL 89,1 FM)
PENGGUNAAN kantung plastik sudah menjadi darah daging bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Dari belanja di warung, pasar, hingga swalayan, selalu setia memakai kantung plastik untuk mengangkut belanjaan.
Meski sering dianggap sepele, rupanya sampah kantong plastik berdampak besar bagi lingkungan. Berikut, 4 alasan kenapa kamu harus berkontribusi untuk berhenti menggunakan kantung plastik sebagaimana dilansir dietkantongplastik.info berikut ini:
1. Proses penguraian butuh waktu lama

Dibandingkan dengan jenis sampah lainnya, proses penguraian sampah plastik memakan waktu cukup lama. Rantai karbon yang begitu panjang pada plastik membuatnya sulit diuraikan mikroorganisme. Agar dapat menguraikan sebuah plastik di tanah memakan waktu hingga ratusan tahun. Bisakah kamu bayangkan berapa ribu tahun yang dibutuhkan untuk menguraikan segunung sampah plastik?
2. Pencemaran lingkungan

Begitu banyak orang masih setia menggunakan plastik padahal jenis sampah anorganik tersebut sulit diuraikan. Akibatnya, volume sampah plastik sangat banyak dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Sampah plastik kemudian bermuara ke laut dapat meracuni ekosistem laut. Seekor paus sperma jantan ditemukan mati di Spanyol dan setelah diotopsi, ditemukan 29 kilogram plastik di perutnya. Rupanya, paus tersebut menyangka plastik yang "berenang" di hadapannya adalah seekor ubur-ubur. Kasihan sekali kan?
3. Dapat meracuni manusia

Beberapa orang tak sabar menunggu plastik terurai mikroorganisme di tanah. Mereka pun memilih untuk membakar sampah plastik. Ketika sampah plastik dibakar, maka akan menimbulkan dioksin dan furan. Jika zat dioksin terhirup manusia maka akan menyebabkan sesak napas dan ISPA. Kemungkinan terburuk bisa ditimbulkan dari konsentrasi kedua zat tersebut adalah kematian.
4. Menyebabkan perubahan iklim

Mulai dari proses produksi hingga penggunaannya, plastik menghasilkan emisi karbon sangat tinggi. Semakin banyak plastik beredar di masyarakat maka semakin tinggi pula emisi karbon. Tingginya emisi karbon dapat menyebabkan bumi memanas dan iklim berubah. (avia)
Bagikan
Berita Terkait
Hari Bumi Jakarta 2025: Pemadaman Lampu Turunkan 297 Ton Emisi Karbon

Rayakan Hari Bumi, 5 Wilayah Jakarta Alami Pemadaman Listrik selama 1 Jam
