Alasan Ivan Gunawan Bisnis Fesyen Daring
Ivan Gunawan mantap bisnis daring. (Foto: Instagram/@ivan_gunawan)
AWALNYA desainer Ivan Gunawan lebih memilih bisnis fesyen rumahan dengan membangun butik. Ia tak pernah berpikir untuk mengembangkan bisnis fesyennya secara daring. Namun, sekiranya lima atau enam tahun lalu, Ivan memutuskan untuk membuat bisnis UMKM fesyennya go digital.
Semua berawal ketika ia menyadari di media sosial namanya begitu tenar. Oleh karena itu, ia yakin dengan modal memiliki banyak followers di media sosial, ruang lingkup pemasaran koleksi brand fesyen miliknya akan lebih luas. "Aku mikir follower 'ig' (Instagram) aku besar dan terkenal di sosmed. Jadi akhirnya aku memutuskan untuk go digital," ujar Ivan dalam sebuah temu pers daring yang diadakan JobStreet beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Adidas Luncurkan UltraBOOST DNA ‘City Pack’, Tampilkan Desain Berani
Seiring berjalannya waktu, Ivan makin menyadari bisnis daring lebih praktis untuk dilakoni. Ia tidak perlu selalu berada di tempat untuk memastikan bisnisnya berjalan lancar. Pelanggan juga tidak perlu repot untuk ke luar rumah, cukup melalui gawai, seluruh produk busana muslim Ivan bisa langsung dipesan dan diantar ke rumah.
Meski begitu, sebagai seorang pesohor di dunia hiburan tentu Ivan memiliki jadwal yang amat padat. Alhasil, walau ia menjalankan bisnis daring, ia tidak bisa selalu memantau proses pemasaran hingga penjualan bisnisnya. Untuk mengatasi hal ini, Ivan memberikan kepercayaan kepada karyawannya atau melakukan pendelegasian untuk menangani bisnisnya.
"Sekarang di masing-masing divisi udah aku delegasikan. Jadi aku masih bisa syuting dan bikin postingan, bisa ke mana-mana, tapi bisnis aku bisa berjalan," tambah pemilik brand busana muslim premium 'Ivan Gunawan Prive' itu.
Baca Juga:
Agar bisnis fesyennya memiliki sumber daya manusia (SDM) berkualitas, Ivan mengandalkan platform penyedia informasi lowongan kerja seperti JobStreet. Baginya, dengan adanya platform ini, ia bisa dengan mudah mencari SDM berkualitas tanpa harus melewati proses penyeleksian karyawan secara tradisional. "Aku merasa 'drama' mencari karyawan berkurang jauh kalau menggunakan cara digital," paparnya.
Platform penyedia lowongan kerja menurut Sawitri Hertoto, Country Marketing Manager JobStreet Indonesia, membantu membebaskan UMKM dari berbagai 'drama' yang selama ini dihadapi dalam merekrut karyawan. 'Drama' tersebut kata Sawitri bisa menjadi penghalang UMKM untuk berkembang dan bertransformasi secara digital yang saat ini amat dibutuhkan. Maka dari itu, platform penyedia lowongan kerja hadir untuk memudahkan proses perekrutan SDM.
Platform tersebut menyediakan fitur-fitur menarik termasuk paket pemasangan iklan, edukasi UMKM dan kemudahan akses layanan yang mencakup kemitraan, webinar bulanan, kemudahan pembayaran dan template untuk job description. "Kami berharap dengan inisiatif kami, UMKM di Indonesia bisa bebas dari drama yang selama ini dihadapi dan bisa terus maju dan berkembang," kata Sawitri. (ikh)
Baca Juga:
'The Bins Culture Vol.2' Gaungkan Kaus Vintage ke Khalayak Luas
Bagikan
Berita Terkait
Fedi Nuril Jadi ‘Tersangka’ di Panggung Roasting Adili Idola
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Agensi Klarifikasi Unggahan Media Sosial Terbaru Park Bom, Sebut Gugatan tak Pernah Diajukan
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Tampil di ‘House on Wheels’, Jang Na-ra Bagi-Bagi Rahasia Awet Muda
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Bintang ‘The Godfahter’ Diane Keaton Meninggal Dunia di Usia 79 Tahun
Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki
Kontroversi Kim Soo-hyun Mencuat lagi, Surat Cinta selama masa Wamil Terungkap di Tengah Tuduhan Hubungan di Bawah Umur dengan Kim Sae-ron