Kpop

Alasan Agensi K-Pop Jarang Membuat Grup Campur Gender

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 19 Agustus 2021
Alasan Agensi K-Pop Jarang Membuat Grup Campur Gender

Ada sejumlah alasan mengapa agensi K-Pop jarang membentuk grup campur gender. (Foto: DSP Media)

Ukuran:
14
Audio:

SELAMA ini dunia idola K-Pop terkenal dengan boyband dan girlband ternama. Namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya ada beberapa grup yang menggabungkan personel laki-laki dan perempuan. Sayangnya, ini jarang terjadi dalam industri musik Korea Selatan. Padahal bukankah perpaduan tersebut seharusnya menghasilkan kombinasi unik yang dapat memikat penggemar?

Ternyata tidak demikian menurut kritikus Seo Jeong-min dan Jung Min-jae. Pada Korea Times mereka membagikan setidaknya tiga alasan mengapa perusahaan agensi enggan membuat grup gabungan berisi laki-laki dan perempuan.

Baca Juga:

Yeonjun TXT Bantah Kesuksesan BTS Jadi Tekanan

1. Kurang sukses

kpop
SSAK3 sukses karena berisi anggota yang memang sudah terkenal. (Foto: MBC)


Walaupun jarang, bukan berarti grup co-ed tidak pernah mencapai ketenaran. Misalnya saja KARD yang menjadi artis K-Pop campur gender terkenal sejak debut pada 2017. Empat album mini artis jebolan DSP itu mencapai 10 besar Tangga Album Gaon. Tidak hanya di Korea Selatan, BM, Somin, Jiwoo, dan J.Seph juga punya penggemar internasional. Selain itu, ada pula SSAK3 yang terdiri dari Yoo Jae-suk, Lee hyori, dan Rain. Namun Minjae menyebutkan bahwa ini kasus luar biasa karena anggotanya memang sudah terkenal. Begitu pula dengan KARD yang Min-jae deskripsikan sebagai kasus langka.

Beda cerita dengan mereka yang benar-benar memulainya dari nol. Sebelumnya, beberapa sudah mencoba tapi gagal. Melihat banyak kasus co-ed yang tidak sukses itu akhirnya membuat agensi belum termotivasi untuk meluncurkan lebih banyak grup gabungan gender. Daripada coba-coba malah tidak berhasil, lebih baik mereka main aman saja.

2. Basis penggemar

kpop
Dalam sejarah, belum ada grup co-ed yang sukses besar sehingga membuat agensi belum termotivasi untuk mencobanya. (Foto: World Music Entertainment)


Tak dapat dimungkiri, penggemar merupakan hal paling esensial dalam industri musik Korea Selatan. Singkatnya, idola tidak akan sukses tanpa dukungan dari fan. Dukungan masyarakat umum memang diperlukan, tapi penggemar berdedikasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan album, tiket tur, dan popularitas. Sayangnya, menemukan basis penggemar menjadi sebuah tantangan sulit bagi grup gender campur.

Jeong-min menjelaskan bahwa grup laki-laki akan memikat fan perempuan, sedangkan sebaliknya grup perempuan akan menarik fan laki-laki. Sementara bagi grup co-ed mereka jadi tidak bisa menyenangkan kedua pihak. Sentimen yang sama diungkapkan Min-jae. Ia mengaku faktor utamanya terletak pada target audiens yang tidak spesifik. Dengan demikian perusahaan jadi kesulitan untuk memilih pasar yang tepat.

"Meskipun kelompok campuran gender dapat menampilkan berbagai jenis pesona yang membuat mereka menonjol, mereka tidak mungkin menjadi bintang tanpa target audiens yang spesifik," tuturnya. Seperti dengan mencoba menyenangkan semua orang justru membuat mereka akhirnya tidak bisa menyenangkan siapapun.

Baca Juga:

Johnny Depp Tuduh Hollywood Boikot Dirinya

3. Pembagian asrama

kpop
Urusan tempat tinggal juga jadi masalah karena adat Timur menganggap laki-laki dan perempuan tidak pantas hidup bersama. (Foto: Cube Entertainment)


Selain masalah kesuksesan dan fan, ternyata alasannya berikutnya cukup sepele namun bukan berarti tak penting. Seperti yang kita tahu, personel grup biasanya ditempatkan di satu asrama yang sama untuk memudahkan pekerjaan. Akan tetapi, opsi tersebut tidak bisa diterapkan untuk grup co-ed.

Pasalnya, menurut tata krama khas orang Timur laki-laki dan perempuan dianggap tidak pantas untuk hidup dan tinggal bersama. Hal ini akhirnya menimbulkan konsekuensi, seperti misalnya kurangnya komunikasi antar anggota serta pengeluaran agensi yang jadi lebih banyak.

Lebih lanjut, sepertinya grup campur gender akan membuka peluang yang lebih besar untuk romansa. Padahal seperti yang kita tahu, banyak agensi melarang artsinya untuk berkencan mengingat betapa kontroversialnya hal tersebut di kalangan penggemar. (sam)

Baca Juga:

Red Velvet Comeback dengan ‘Queendom’

#Musik #KPop #K-Pop
Bagikan
Ditulis Oleh

Samantha Samsuddin

Be the one who brings happiness

Berita Terkait

ShowBiz
Angkat Tema 'Saling Silang', Synchronize Fest 2025 Bawa Ruang Kolaborasi Seni Rupa
Synchronize Fest 2025 mengangkat tema Saling Silang, Tema ini berasal dari simbol angka Romawi "X", yang dimaknai sebagai lambang perjumpaan lintas generasi.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Angkat Tema 'Saling Silang', Synchronize Fest 2025 Bawa Ruang Kolaborasi Seni Rupa
ShowBiz
NewJeans & ADOR Gagal Sepakat dalam Mediasi Kedua, Pengadilan akan Ambil Keputusan Final pada Oktober
Sesi mediasi bahkan berakhir secara tak terduga hanya dalam waktu sekitar 20 menit.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
NewJeans & ADOR Gagal Sepakat dalam Mediasi Kedua, Pengadilan akan Ambil Keputusan Final pada Oktober
ShowBiz
Lirik Lagu 'Pelampiasan 2', Kolaborasi Nyla Fardilla dan Jasun Marju
Lagu Pelampiasan 2 menceritakan pengalaman seseorang yang hanya dijadikan tempat pelarian oleh pasangannya.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Lirik Lagu 'Pelampiasan 2', Kolaborasi Nyla Fardilla dan Jasun Marju
ShowBiz
Epik Banget, PUBG: Battleground Umumkan Kolaborasi dengan G-DRAGON
Kolaborasi ini menampilkan set bertema, seperti set syuting video musik dan panggung G-DRAGON.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Epik Banget, PUBG: Battleground Umumkan Kolaborasi dengan G-DRAGON
ShowBiz
Aku Jeje Rilis Single 'Bualan Masa Lalu', Cerita tentang Luka dan Pengkhianatan Cinta
Di lagu ini, Jeje menggambarkan bagaimana rasa percaya yang runtuh akibat pengkhianatan meninggalkan jejak mendalam di hati.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Aku Jeje Rilis Single 'Bualan Masa Lalu', Cerita tentang Luka dan Pengkhianatan Cinta
ShowBiz
Lirik Lagu 'Jangan Pergi Dulu', Ungkapan Intim Asteriska & The Fellow Stars tentang Cinta dan Kehilangan
Asteriska memperlihatkan sisi paling puitis dari dirinya di lagu Jangan Pergi Dulu.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Lirik Lagu 'Jangan Pergi Dulu', Ungkapan Intim Asteriska & The Fellow Stars tentang Cinta dan Kehilangan
ShowBiz
Christian Bautista dan Raisa Hidupkan Kembali Lagu 'Rainbow', Lahir dari Chemistry di Panggung hingga Studio Rekaman
Rainbow merupakan lagu klasik milik South Border, yang dihidupkan kembali dengan balutan pop R&B.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Christian Bautista dan Raisa Hidupkan Kembali Lagu 'Rainbow', Lahir dari Chemistry di Panggung hingga Studio Rekaman
ShowBiz
Single 'Untuk Masa Lalu' Kisahkan Perjalanan Nostalgia Vero.BK and The Tumbleboys
Lagu Untuk Masa Lalu memotret kerinduan terhadap masa kecil yang identik dengan kehangatan serta kebahagiaan sederhana.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Single 'Untuk Masa Lalu' Kisahkan Perjalanan Nostalgia Vero.BK and The Tumbleboys
ShowBiz
Synchronize Festival X: Satu Dekade, Ratusan Penampil, dan Pertemuan Besar Lintas Zaman
Synchronize Festival X jadi titik temu lintas generasi, lintas genre, hingga lintas energi kreatif.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Synchronize Festival X: Satu Dekade, Ratusan Penampil, dan Pertemuan Besar Lintas Zaman
ShowBiz
G-DRAGON Bawa Konsep 'Übermensch' ke Panggung Konser Amerika Utara, Undang para Pahlawan Tersembunyi
Di setiap lokasi, G-DRAGON menyambut tamu istimewa, termasuk petugas pemadam kebakaran setempat dan keluarga mereka.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
G-DRAGON Bawa Konsep 'Übermensch' ke Panggung Konser Amerika Utara, Undang para Pahlawan Tersembunyi
Bagikan