Aksi Heroik Warganet +62 Saat Bom Sarinah: 'Keep Calm and Grill Satay'

APA jadinya jika film action terjadi secara langsung di depan matamu? Takut? Tentu. Panik? Sudah pasti! Santai? Hmm.. Agak mustahil! Kesantuyan hanya bisa ditunjukkan oleh orang-orang bermental baja. Demikian yang terjadi beberapa tahun lalu tepatnya 14 Januari 2016. Sebuah teror bom terjadi di kawasan perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat. Satu ledakan terjadi di luar mal tepatnya di restoran Burger King. Bentrokan bersenjata terjadi di lantai empat Menara Cakrawala (Gedung Skyline), MH Thamrin, Jakarta Pusat. Sedikitnya delapan orang tewasa dan 23 lainnya luka-luka akibat serangan tersebut. Kendati suasananya amat mencekam, sejumlah warga di lokasi kejadian masih bisa menunjukkan sikap santai (atau beraninya).

Baca Juga:

Siasat Menghindari Tukang Parkir Mini Market

Sosok pemberani di sekitar lokasi kejadian yang mencuri perhatian adalah tukang sate! Seorang tukang sate bernama Jamal terlihat fokus mengipasi sate walaupun jaraknya dari lokasi ledakan hanya 100 meter. Desingan peluru dan suara ledakan tidak membuatnya gentar, tetap setia berjualan sate. Dalam peristiwa tersebut, ia tidak sendiri. Ada sang istri Heni yang setia bersamanya. Kepanikan membuat ia dan sang istri sempat ingin melarikan diri. Namun ia mengurungkan niat karena takut dagangannya dicuri orang. Akhirnya ia dan sang istri nekat lanjut berdagang. Selain Jamal, warga di sekitar lokasi juga dengan santainya memesan sate. Bahkan ada yang makan sate sembari mengabadikan kejadian atau justru ber-selfie!

Kisah heroik lain juga diperlihatkan oleh seorang pengendara ojek online bernama Muhammad Yunus. Dalam sebuah foto tampak ia menolong seorang perempuan yang terluka. "Waktu kejadian, perempuan itu lagi ditilang di pos polisi. Posisi saya enggak jauh dari pos polisi. Ledakannya pas banget waktu dia keluar," kisahnya. Bukan hanya foto Yunus saja yang berhasil menyentuh warganet tetapi apa yang diucapkannya pada perempuan itu. "Mbak tahan ya mbak. Jangan nangis. Kalau mbak nangis saya nangis juga." (avia)