Akhirnya Terungkap! Inilah Alasan Mengapa Lembaga Sensor Film Sampai Beri Lampu Hijau untuk Merah Putih One For All

Film animasi Merah Putih One For All. Foto CGV
Merahputih.com - Lembaga Sensor Film (LSF) menyatakan film animasi Merah Putih One For All karya Perfiki Kreasindo lulus sensor dengan klasifikasi usia Semua Umur (SU). Ketua LSF, Naswardi, menegaskan bahwa film tersebut tidak melanggar kriteria sensor apa pun.
"Berdasarkan hasil penilaian dan juga penelitian yang dilakukan oleh kelompok penyensoran, maka film ini tidak ada kaedah kriteria yang dilanggar. Artinya semua kriteria yang kita punya di dalam proses penilaian itu terpenuhi,” kata Nawardi, Rabu (13/8).
Menurut Naswardi, LSF menilai film berdasarkan tiga aspek utama yakni tema, konteks, nuansa, dan dampak. Selain itu, LSF juga mempertimbangkan judul, dialog, visualisasi, dan teks.
Baca juga:
Selesai Enggak Selesai Kumpulin! Gambaran Trailer Film Merah Putih One for All
Ia menjelaskan bahwa LSF tidak memiliki wewenang untuk menilai kualitas film, melainkan fokus pada unsur-unsur yang berpotensi melanggar norma, seperti kekerasan, pornografi, narkotika, atau perendahan harkat martabat manusia. Penilaian kualitas, baik atau buruk, diserahkan kepada kritikus dan penonton.
Surat Tanda Lulus Sensor (STLS) film ini diterbitkan pada 5 Juli 2025, yang berarti film ini bisa tayang di bioskop seluruh Indonesia.
Naswardi juga menekankan bahwa LSF menerima semua film tanpa diskriminasi dan selalu mendengarkan masukan dari publik, kreator, dan industri terkait kualitas film. Masukan dan kritik dari penonton harus menjadi perhatian bagi para pembuat film untuk meningkatkan karya mereka.
Baca juga:
Kementerian Ekraf Bantah Biayai hingga Loloskan Film Merah Putih: One For All ke Bioskop
“Jadi, kami di Lembaga Sensor Film tidak diberikan kewenangan, baik itu melalui peraturan menteri, peraturan pemerintah, ataupun undang-undang untuk menilai kualitas. Nah, itu rating penilaian rendah, tinggi, buruk, sedang, jelek, itu yang bisa memberikan adalah kritikus film, ataupun penonton dari film itu sendiri,” jelasnya.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Film 'Legenda Kelam Malin Kundang', Tafsir Horor Modern dari Folklore Ikonik Indonesia

Film 'Rangga dan Cinta' Bawa Kisah Klasik Asmara Remaja ke Generasi Baru

Ceritakan Polemik Pernikahan Beda Agama hingga Hak Asuh Anak, Film 'Jangan Panggil Mama Kafir' Siap Tayang 16 Oktober 2025

Film 'Caramelo' Tayang 8 Oktober 2025 di Netflix, Siap Kuras Air Mata Penonton

Angkat Cerita Misteri Gunung Merbabu, Film Horor 'Kuncen' Siap Meneror Bioskop 6 November 2025

Tayang Mulai Hari Ini, Simak 5 Fakta Menarik Film 'Tukar Takdir' Karya Sutradara Mouly Surya

'Zootopia 2' Rilis Trailer Terbaru: Tampilkan Musuh Baru hingga OST dari Shakira dan Ed Sheeran

Film Horor 'Janur Ireng', Prekuel 'Sewu Dino' Siap Hadirkan Teror Baru di Akhir 2025

Netflix Angkat Drama Emas Olimpiade 1996 lewat Film Biografi 'Perfect', Millie Bobby Brown Jadi Kerri Strug

Netflix Siapkan Film, Series, hingga Dokumenter Horor untuk Meriahkan Halloween 2025
