AI Berpotensi Merevolusi Proses Rekrutmen Pesepakbola Profesional
Major League Soccer lakukan scouting menggunakan AI. (Unsplash/Jannik Skorna)
KETIKA Major League Soccer (MLS) mengumumkan rencana menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam program perekrutannya mulai akhir tahun ini, banyak yang skeptis. MLS akan bermitra dengan startup ai.io berbasis di London dan menggunakan aplikasi aiScout.
AI itu akan membantu menemukan pemain amatir di seluruh dunia. Ini merupakan kolaborasi pertama kali dalam sejarah MLS yang akan menggunakan artificial intelligence (AI) dalam program perekrutannya yang sebelumnya hanya mengandalkan metode tradisional.
Tentunya ini menimbulkan pertanyaan bagi banyak penggemar sepak bola dan penggemar AI. Apakah kecerdasan buatan akhirnya akan menjadi bagian utama dari industri sepak bola profesional?
Baca Juga:
Penemuan Teknologi OI Diperkirakan akan Kalahkan Kecerdasan AI
Industri olahraga profesional telah bersiap menghadapi dampak potensial dari kecerdasan buatan. Inovasi ini memiliki potensi untuk mengubah cara kita mengonsumsi dan menganalisis pertandingan dari sudut pandang administratif dan penggemar.
Sepak bola khususnya memiliki peluang besar untuk menerapkan analitik permainan langsung, pemodelan hasil pertandingan, pelacakan bola, perekrutan pemain, dan bahkan prediksi cedera. Potensinya tampak tak terbatas, seperti diungkapkan Engadget.
Joel Shapiro, profesor di Kellogg School of Management, Universitas Northwestern, mengatakan bahwa kita berada di awal penggunaan AI yang sangat canggih dan analitik yang membantu memahami dan memprediksi perilaku manusia.
Beberapa ahli percaya bahwa gangguan oleh AI dalam industri sepak bola profesional akan terjadi pada saat yang tepat. Sepak bola adalah olahraga paling banyak dimainkan di dunia dengan ratusan juta pemain dan penggemar.
Baca Juga:
AI dan Masa Depan Industri Game
Namun, kebutuhan banyak pemain dan bakat telah membuat organisasi perekrutan seperti Perekrutan Olahraga USA (SRUSA) sangat sibuk. Perusahaan seperti SRUSA yakin bahwa kecerdasan buatan bisa menjadi aset berharga dalam industri perekrutan.
Mereka melihat AI sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional. Beberapa perusahaan telah mulai mencoba teknologi AI, seperti menggunakan drone untuk merekam video pemain dalam pertandingan, yang nantinya dapat dianalisis oleh pengintai.
AI juga tidak akan sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam membuat keputusan akhir tentang perekrutan pemain. Para ahli percaya bahwa AI akan menjadi alat yang berharga bagi klub sepak bola untuk mencari dan mengidentifikasi bakat di komunitas terpencil atau yang kurang beruntung. (waf)
Baca Juga:
AI Tingkatkan Potensi Penipuan
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Aksi Basral saat Pulang Bawa Medali Emas SEA Games 2025, Tunjukkan Trik Skateboard Loncati Motor
Martina Ayu Tercepat di Triathlon Putri, Raihan Emas Tim Indonesia di SEA Games 2025 Thailand Tembus 81
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
FIFA Rilis Tiket Lebih Murah untuk Piala Dunia 2026, hanya Rp 1 Jutaan
OPPO Find X9 Bakal Punya 2 Kamera 200MP, tapi Bukan Seri Ultra
Bocoran Terbaru Xiaomi 17 Ultra: Bawa Sensor OmniVision dan Kamera Telefoto 200MP S5KHPE
Kisah Basral, Atlet Skateboard Peraih Emas SEA Games, Pernah Beli Papan Rp 5.000 buat Latihan
Jason Donovan, 'the Next Richard Sam Bera', Masa Depan Renang Indonesia Menuju Generasi Emas
OPPO Find X9 Ultra Kemungkinan Bawa Baterai 7.500 mAh, Bisa Kalahkan Pesaingnya
Tim Dayung Putra Indonesia Tampil Ganas di SEA Games 2025 Thailand, Borong Medali Emas