Ahok Pimpin Upacara HUT TNI ke-70 di Makodam Jayakarta


Prajurit Jayakarta dari Brigif-1 PIK/Jayasakti saat mengikuti Gladi Bersih rangkaian Upacara HUT ke-70 TNI bertempat di Pelabuhan Indah Kiat Cilegon, Sabtu (03/10).
MerahPutih Peristiwa - Dalam memperingati hari ulang tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-70, Gubernur DKI Jakarta Tjahaja Basuki (Ahok) dipercayakan menjadi pemimpin upacara, di Makodam Jayakarta, Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakrta Timur, Senin (5/10).
Pantauan merahputih.com di tempat upacara, Ahok yang menggunakan seragam serba putih itu menempati podium upacara sekira pukul 09:00 WIB. Gubernur Ahok juga membacakan pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada HUT TNI ke-70.
"Penghargaan setinggi-tinggi bagi warga di wilayah pedalaman, pulau pedalaman dan di luar negeri," ujar Gubernur Ahok dalam sambutan pidatonya.
Di sela-sela upacara HUT TNI yang ke-70, putra Belitung Timur ini pun menyampaikan pidato presiden di tengah-tengah kehadiran pejabat tinggi TNI Pangdam Mayor Jendral Teddy Lhaksmana. Hadir pula Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Tito Karnavian.
"Bersama rakyat TNI kuat dan Indonesia berdaulat. Panglima Soedirman mengatakan, TNI dan rakyat ibaratkan ikan dengan air. Ada ikan dan air. Sebagai aparat tak boleh menyakiti hati rakyat," kata Ahok dalam pidatonya.
Ahok melanjutkan, bersama rakyat TNI memiliki kekuatan. TNI harus mempunyai daya juang dan dengan semangat juang itu harus mampu menjaga kedaulatan.
TNI tidak boleh bersekat suku, dan harus berada di atas kepentingan semua golongan. Menjaga bhineka tunggal ika. Hal itu perlu ditekankan. Keamanan dan ekonomi menjadi tantangan selain politik. Banyak bangsa yang terpecah belah. Keragaman dan perbedaan jangan jadi sumber konflik. Perbedaan harus menjadi kekuatan dalam menyongsong masa depan. Membayangkan 5 tahun mendatang, tidak hanya ditujukan menambah persenjataan Tri Marta Terpadu.
"Negara maritim di regional di Asia Timur. Kita berharap TNI akan corak masa depan negara kita," kata Ahok.
Selain itu, saat ini semua negara berlomba membangun persenjataan. Alustista semakin lengkap dan berteknologi. Indonesia memajukan kemandirian senjata dengan membangun industri dalam negeri sesuai kepentingan dan mengurangi impor senjata. Kesejahteraan TNI juga penting. Pemerintah juga memikirkan TNI di daerah terisolir, garis depan dan hutan-hutan. (gms)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ketua DPD Golkar Sumut Ambil Formulir Cagub Dari PDIP

Anies Resmikan Kampung Susun Kunir untuk Warga Bekas Gusuran Era Ahok
