Agustus 2015, PBNU Serahkan Kertas Kerja Gus Dur ke ANRI


Foto: nu.or.id
MerahPutih Nasional – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berencana menyerahkan dokumen kerja organisiasi NU di era kepemimpinan KH. Abdurrahman Wahid kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Dokumen yang akan diserahkan terhitung sejak tahun 1984 hingga tahun 2009.
Kepala Perpustakaan PBNU H. Satiiri Ahmad menjelaskan dokumen yang disebut dengan kertas kerja Gus Dur akan diserahkan secara resmi ke ANRI pada pelaksanaan Muktamar NU ke 33 pada Agustus 2015 mendatang. Sebelum diserahkan ke ANRI, ribuan kertas kerja Gus DUr sudah melewati tahap identifikasi awal oleh petugas ANRI.
“Selama sekitar lima bulanan sudah dilakukan proses akuisisi. Ada tim dari ANRI yang datang untuk melakukan identifikasi, misalnya apakah naskah ini asli atau foto copy,” kata H Satiiri Ahmad seperti dilansir dari situs NU Online, belum lama ini.
BACA JUGA: PBNU: Pelaku Perusakan di Muka Bumi Harus Dibunuh
Di tepi lain Wakil Sekjen PBNU H. Abdul Mun’im DZ mengatakan kerjasama dengan ANRI adalah kerjasama tahap kedua. Adapun kerjasama tahap awal adalah penyerahan dokumen NU sejak tahun 1952 hingga tahun 1982. Saat itu berkas-berkas sejarah NU diserahkan oleh KH. Moenasir yang juga sekjen PBNU. Berkas diserahkan ke ANRI pada tahun 1983.
Arsip yang dipindahkan dari kantor PBNU pada masa khidmah 1952 hingga 1982 ke gedung ANRI juga memuat informasi mengenai amal usaha dan peran NU terkait pendidikan, ekonomi, politik, sosial, ketenagakerjaan, keamanan, pertahanan, dan hubungan luar negeri baik pada masa penjajahan Belanda, Jepang, revolusi hingga masa kemerdekaan RI.
Saat ini arsip PBNU yang telah diserahkan ANRI untuk tahap pertama sudah selesai dikatalogisasi. Pihak ANRI sudah melakukan tematisasi, dan memberikan catatan-tatatan serta deskripsi untuk membantu pembaca dalam memahami konteks sejarah pada saat arsip itu dibuat.
Kemudian kerjasama kedua dicanangkan pada Agustus 2015. Secara resmi PBNU akan menyerahkan kertas kerja KH Abdurrahman Wahid yang juga Presiden Republik Indonesia keempat.
“Arsip ini merupakan etalase NU. Melalui kerja sama dengan ANRI, diharapkan publik akan melihat NU secara positif,” tandas Mun’im DZ. (bhd)
Follow Twitter Kami di @MerahPutihCom
Like Juga Fanpage Kami di MerahPutihCom
BERITA LAINNYA:
Hj Endang Maria Astuti: Teruskan Perjuangan Rakyat
UU Pilkada Baru Masih Timbulkan Perdebatan Politis dan Yuridis