Agum Gumelar Tahu Keberadaan Korban Penculikan, Haris Azhar: Lah Kok Tidak Kasih Tahu Presiden?
Haris Azhar. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/far)
MerahPutih.com - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar mempertanyakan pengakuan Agum Gumelar soal kasus penculikan di tahun 1998. Agum tahu dimana keberadaan jasad para aktivis dibuang.
Founder of Lokataru Indonesia bertanya-tanya mengapa Agum tidak memberi tahu ke Presiden Jokowi soal hal itu. Pasalnya, pelanggaran HAM masa lalu belum terselesaikan hingga sekarang.
"Agum Gumelar bicara lagi soal Prabowo. Katanya tahu di mana korban penghilangan orang. Lah kok tidak kasih tahu Presiden? kenapa tidak minta dicari? Kenapa baru bicara sekarang? Hampir mirip 2014, Agum, Wiranto, 'buka' catatan jelang nyoblos. Habis itu gelap," kata Haris Azhar dalam akun Twitternya, @haris_azhar.
Seperti diketahui, Agum secara gamblang menceritakan soal pemecatan Prabowo Subianto karena dinyatakan bersalah dalam kasus pelanggaran HAM tahun 1998 dalam sebuah diskusi belum lama ini.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu mengisahkan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono, Soebagyo HS yang saat itu masih menjadi anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) menandatangani surat rekomendasi berisi pemecatan terhadap Prabowo.
"Tanda tangan semua. Soebagyo HS tanda tangan. Agum Gumelar tanda tangan, SBY tanda tangan. Yang walaupun sekarang ini saya jadi heran, ini yang tanda tangan rekomendasi kok malah sekarang mendukung. Tak punya prinsip itu orang," ujarnya.
Pada 14 Juli 1998, Panglima ABRI membentuk sebuah Dewan Kehormatan Perwira yang diketuai oleh Jenderal Subagyo Hadi Siswoyo dan dianggotai oleh enam orang letnan jenderal: Fachrul Razi (wakil ketua), Djamari Chaniago (sekretaris), Arie J. Kumaat, Agum Gumelar, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Yusuf Kartanegara.
“DKP memeriksa Prabowo Subianto. Diperiksalah. Dari hasil pemeriksaan terdapat fakta atau bukti bahwa dia telah melakukan pelanggaran HAM berat,” tegasnya.
Agum menjelaskan bahwa peristiwa kelam tersebut tidak bisa begitu saja dihapus. Bahkan, lanjut mantan Ketum PSSI, sejumlah negara asing mulai dari Amerika, Inggris, hingga Australia pun menyatakan untuk menolak Prabowo, Prabowo disebut tidak bisa masuk ke negara-negara itu.
“Itu fakta yang tak bisa dihapus. Siapa yng bisa menghapus ini. Sampai sekarang Amerika, Inggris, Australia, no for Prabowo. Tidak bisa masuk ke negara itu,” ungkapnya. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Pulang Dari Pakistan dan Rusia, Prabowo Langsung Mendarat di Sumatera Utara
Dari Pakistan, Presiden Prabowo Subianto Menemui Putin di Istana Kremlin
Pakistan Ingin Keseimbangan Dagang Dengan Indonesia, Tawarkan Kerja Sama IT dan Agrikultur
Momen Langka, Presiden dan PM Pakistan Sambut Presiden Prabowo di Bandara
Prabowo Keluarkan Aturan Biaya Haji, Begini Besaran Lengkap Tiap Embarkasi
Bincang Ringan Presiden Prabowo dengan Ketua MPR China, Bahas Guci dan Bayi Panda
Prabowo Perintahkan Hercules Tiap Hari Terbang Kirim Bantuan ke Daerah Bencana di Sumatra
Banjir Bandang di Sumatra, Presiden Perintahkan Pemda Siap Hadapi Perubahan Iklim
Saat Prabowo Bela Pendidik, Ingatkan Orang Tua Tidak Kurang Ajar ke Guru
Rehabilitasi Dari Presiden Gugurkan Vonis Hukum ke 3 Mantan Direksi PT ASDP