Aduh, Bercinta juga Bisa Menyebabkan Cedera


Ilustrasi. (foto: pexels)
BERCINTA seharusnya tentang kesenangan dan kepuasan, bukan rasa sakit. Kepada Health, Donnica Moore, MD, ginekolog yang juga ketua Sapphire Women's Health Group, mengungkap bahwa cedera dalam sesi bercinta benar terjadi, bahkan lebih sering dari yang Anda bayangkan.
"Meskipun demikian, tidak ada data yang pasti tentang jumlahnya. Hal itu disebabkan mereka yang mengalami hal ini sering kali pergi ke instalasi gawat darurat dan mengatakan mereka terluka karena terjatuh, bukan akibat sesi bercinta yang kelewat panas," ujar Moore.
Cedera akibat sesi bercinta yang terlalu aktif dapat berupa sobekan, rasa perih, hingga patah. Berikut beberapa macam cedera itu dan cara mengatasinya.
Sobek vagina
Tidak hanya terdengar menyakitkan, sobek vagina memang benar menimbulkan rasa sakit. "Sobekan dapat menimbulkan rasa sakit, pendarahan, bahkan hingga infeksi," ujar Moore.
Sobekan pada bagian kulit yang sensitif di vagina terjadi saat seorang perempuan memulai sesi bercinta terburu-buru sehingga vagina belum terlubrikasi sepenuhnya.
Meskipun terasa amat tidak nyaman, sobek vagina umumnya sembuh dengan cepat, bahkan hanya beberapa jam setelah sesi bercinta. Namun, jika dalam satu atau dua hari Anda masih merasakan sakit atau pendarahan yang tak berhenti, saatnya untuk memeriksakan diri ke ginekolog.
Lain kali Anda bercinta, pastikan vagina Anda terlubrikasi dengan sempurna. Sesi foreplay akan sangat membantu.
Rasa Perih di Vagina
Moore menyebut inilah cedera yang paling sering dan umum terjadi dalam sesi bercinta. "Rasa perih itu akan hilang seiring waktu," ujar Moore. Namun, ia menyarankan Anda untuk beristirahat untuk menghilangkan rasa sakitnya.
Sebagai penawar rasa sakit atau menyengat pada vagina setelah bercinta, Anda dapat menggunakan penahan rasa sakit yang dijual bebas, seperti ibuprofen. Berendam dalam air hangat dapat membantu menghilangkan rasa nyeri.
Meskipun demikian, jika Anda mengalami nyeri dan rasa perih setiap kali bercinta, Anda perlu meninjau ulang situasinya. Apakah aktivitas bercinta Anda terlalu keras atau pasangan Anda terlalu terburu-buru. Jika iya, Anda mungkin perlu menurunkan sedikit ritme bercinta. Jika tidak, inilah saatnya Anda menemui ginekolog.
Kondom hilang
Anda dan pasangan panik setelah sesi bercinta karena tidak bisa menemukan kondom yang dipakai. Tidak perlu panik, gunakan jari (para pria harus melakukan ini) untuk menarik kondom keluar. Jika tidak terjangkau, tetaplah tenang. Rasa panik dan cemas hanya akan membuat otot vagina Anda mengencang, yang membuatnya susah untuk dijangkau.
"Jika Anda tidak dapat mengeluarkannya, tunggulah sejam. Ketika itu, vagina akan berkontraksi dan memudahkan untuk mengambil objek yang tertinggal," saran Moore. Namun, jika dalam sehari kondom masih belum ditemukan, ada baiknya Anda menemui ginekolog. Para ahli itu akan mengeluarkannya dengan mudah. Tentu saja, mereka mungkin sudah melakukan hal itu ratusan kali.
Penis Patah
Rumor tentang cedera ini banyak berseliweran. Inilah faktanya, penis tidaklah patah mengingat tidak ada tulang di dalamnya. Yang dimaksud penis patah yaitu ketika penis dalam keadaan ereksi secara paksa dibengkokkan. Hal itu menyebabkan ruangan penuh darah di dalamnya rusak.
Suara meletup atau patahan menjadi tanda terjadinya cedera ini. Selain itu, si pria akan menjerit kesakitan karena cedera ini.
"Segera beri kompres es," saran Moore. Ia juga menyarankan untuk segera pergi ke UGD karena Anda akan membutuhkan operasi untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Penis patah sebenarnya merupakan cedera yang jarang terjadi. Meskipun demikian, banyak sekali mitos urban maupun komedi terkait dengan cedera ini. Sebuah studi kecil mengungkap posisi woman on top menjadi penyebab paling sering cedera ini terjadi. Jadi pastikan Anda berhati-hati saat melakukan posisi bercinta tersebut.(*)