Adeliesa Bicara Tentang Sebuah Hubungan dalam 'I'm Good Here'

NAMA Adeliesa mungkin terdengar baru di industri musik Indonesia. Namun, dirinya sempat berkolabrasi dengan Biru Baru dan eleventwelfth hingga menghasilkan lagu terdengar begitu syahdu. Kali ini, penyanyi bernama lengkap Amandea Deliesa kembali merilis single terbaru berjudul I’m Good Here pada 12 Mei 2023.

Adeliesa mengungkapkan bahwa lagu I’m Good Here menceritakan tentang sebuah hubungan yang terasa baik saat dijalani tetapi buruk untuk dilanjutkan.

Baca juga:

Gangga hingga GAC akan Meriahkan Resso Studio Live

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Amadea Deliesa (@adeliesa)

“Awalnya lagu ini terinspirasi dari pasangan beda agama. Namun, mendekati rampungnya lagu ini, liriknya lebih menggambarkan soundtrack penutup dari sebuah hubungan,” ungkap Adelliesa dalam keterangan resmi yang diterima Merah Putih, Sabtu (13/5).

Pada sampul single lagu ini menampilkan dua kursi plastik yang menggambarkan akhir cerita yang berbeda, di mana kedua tokoh dalam lagu menua bersama. “Kursi plastik hijau dipilih karena selalu ada di teras rumah nenekku. Rasanya lucu untuk menjukstaposisikannya dengan hubungan yang harus berakhir secara prematur,” jelasnya.

Dengan kembali menggaet Dimas Poncodiwiryo sebagai produser dan Hanief Bagus sebagai ilustrator,‘I’m Good Here’ diharapkan dapat mengajak pendengarnya untuk mengenal Adeliesa dengan lebih dekat. ‘I’m Good Here’ sudah dapat didengarkan di seluruh kanal musik digital.

Sebelumnya pada 2021, Adeliesa sempat merilis debutnya berjudul Franklin St. Sebuah album tentang rumah dan berbagai artinya bagi seorang Adeliesa.

Baca juga:

Terinspirasi dari Kisah Nyata, Art Wongkar Rilis 'Hidup Tanpamu'

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Amadea Deliesa (@adeliesa)

“Arti dari rumah adalah kenangan masa kecil, cinta pertama, ibu dan teman,” jelas Adeliesa.

Lagu ini ditulis Adeliesa pada 2018 di sebuah jalan di Melbourne, dimana judul lagu ini diadaptasikan. “Sebenarnya lagu ini adalah tugas akhir mata kuliah songwriting di kampus. Saat itu aku merasa dipaksa untuk menyebut sebuah kota baru sebagai rumah. Padahal, semua tempat dan orang yang aku kaitkan dengan rumah berada jauh dari sana,” tambah Adeliesa.

Dengan menggaet Dimas Poncodiwiryo sebagai produser dan galandhikara (Waltz Dialog) sebagai ilustrator, ‘Franklin St.’ (far)

Baca juga:

Caldera Ajak Bilal Indrajaya dalam 'Semestinya'